Cari Berita

Breaking News

Pembangunan Jaringan Listrik Wayharu Terkendala Izin TNBBS

INILAMPUNG
Kamis, 19 Desember 2019

Menuju Wayharu, wilayah paling sulit dijangkau di Pesisir Barat. Foto. Ina.

INILAMPUNG.COM - Keinginan warga di wilayah Wayharu, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat, untuk bisa menikmati penerangan listrik, seperti belum akan terwujud dalam waktu dekat.

Daerah itu merupakan wilayah di Pesisir Barat yang paling sulit dijangkau. Ada empat pekon/desa di wilayah yang masih minim infrastruktur ini. Yaitu, Pekon Wayharu, Bandardalam, Siringgading, dan Waytiyas.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebenarnya sudah sepakat untuk mempercepat memberikan penerangan listrik ke Wayharu.

Namun hal itu tidak bisa segera diwujudkan karena untuk menjangkau wilayah Wayharu harus melintasi hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Kondisi itu yang membuat PLN tidak bisa begitu saja menarik kabel dan memasang tiang listrik menuju Wayharu. Sebelum hal ini dilakukan, PLN harus lebih dulu mengantongi zin melintas jalur patroli mobilisasi tiang listrik dari TNBBS.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pesisir Barat, Jon Edwar, mengatakan PLN sudah berkomitmen untuk memasukan jaringan listrik PLN ke Wayharu.

Bahkan, pada tahun 2019, PLN sudah menganggarkan untuk proyek pengadaan dan pengerjaan listrik Wayharu, mulai dari pengadaan tiang dan kabel. Pada 2020, jaringan listrik ke Wayharu rampung, bahkan menyala," ucap Jon di ruang kerjanya, Kamis (19-12-2019).

Menurut Jon, PLN sudah menawarkan pilihan ke pihak TNBBS. Yakni, dilakukan pemasangan kabel bawah tanah, kecuali di sekitar muara sungai. Mobilisasi tiang melalui jalur laut menggunakan kapal dari Pelabuhan Nusantara Pekon Kotajawa ke Wayharu.

"Informasi yang kami terima sebagai tindaklanjut dari tawaran pilihan tersebut, saat ini PLN dan TNBBS sedang dalam pemenuhan persyaratan administrasi. Mudah-mudahan sebelum pergantian tahun pengerjaan listrik Wayharu sudah bisa direalisasikan," kata Jon. (ina/inilampung.com)

LIPSUS