INILAMPUNGCOM - Polres Tanggamus mengungkap delapan kasus kejatahan yang terjadi di Kabupaten Tanggamus selama dua minggu terakhir sejak (25/11). Total ada 14 tersangka ditangkap.
"Satu TO namun berhasil mengungkap delapan perkara meliputi kasus pemerasan, pungli, curas, premanisme, judi dan prostitusi," ungkap Wakapolres Kompol MN Yuliansyah
di Koridor Utama Mapolres Tanggamus, Jumat (13/12/2019).
Pada penyampaian didepan para awak media, Kompol MN Yuliansyah mengatakan, dalam operasi Cempaka Krakatau 2019, Polres Tanggamus memiliki 1 target operasi dan berhasil mengungkap 8 perkara.
"Adapun barang bukti yang diamankan Polres Tanggamus adalah, 4 unit Handphone, uang Rp 825 ribu, ratusan botol miras berbagai merk dengan rincian, 127 botol kecil, 79 botol besar dan 220 liter minuman tradisional yang memabukkan/tuak," bebernya.
Mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, Yuliansyah menyebutkan semua barang bukti Ratusan botol miras itu dikumpulkan dari Satuan Sabhara dan 8 Polsek di seluruh wilayah hukum Polres Tanggamus.
"Rinciannya, Sat Sabhara 77 botol, Polsek Sumberejo 9 botol dan 2 jerigen minuman tradisional, Polsek Limau 15 botol, Polsek Talangpadang 23 botol, Polsek Semaka 12 botol dan 1 jerigen minuman tradisional, Polsek Cukubalak 10 botol dan 1 jerigen minuman tradisional, Polsek Kotaagung 8 botol, Polsek Pugung 6 botol dan 2 jerigen minuman tradisional, Polsek Pulau Panggung 36 botol dan 2 jerigen minuman tradisional," terangnya.
Selain kasus miras, ia menyebut bahwa ada juga pungli dan pemerasan. Tepatnya di wilayah Lintas Barat Kabupaten Tanggamus.
"Untuk itu, Polres Tanggamus melakukan himbauan dan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, serta membentuk kelompok sadar keamanan dan ketertiban masyarakat (Pokdar Kamtibmas) di wilayah tersebut, agar mengarahkan, membina dan melaporkan bila melihat anak-anak atau pelaku pungli di wilayah mereka," himbaunya didampingi oleh Kabag Ops Kompol Bunyamin, Kanit Resum Ipda Iman Sobri dan Kasubag Humas Ipda M. Yusuf.(su/rls/inilampung)