Cari Berita

Breaking News

Zaky Mundur, Ini CEO Baru Bukalapak

INILAMPUNG
Jumat, 13 Desember 2019

INILAMPUNGCOM - Achmad Zaky, Pendiri Bukalapak mundur dari Chief Executive Officer (CEO). Bukalapak adalah e-commerce yang dirikan sejak 2010 bersama rekannya.

Zaky mengatakan keputusan ini sudah dibicarakan dengan pendiri lainnya, Fajrin Rasyid yang menjadi Presiden Bukalapak dan Nugroho Herucahyono sebagai Chief Technical Officer (CTO).

Alumni Teknik Informatika, ITB itu  mengatakan, sudah waktunya untuk meregenerasi. Meski mundur dari CEO, Achmad Zaky akan melanjutkan fungsinya sebagai pengawas, Pendiri, Mentor Tech Startup dan juga pimpinan yayasan yang akan segera diresmikan, Achmad Zaky Foundation.

Pengganti Zaky akan mulai aktif menggantikan posisi Zaky di Bukalapak. Tepatnya, per 6 Januari 2020, Rachmat Kaimuddin akan menjadi CEO baru Bukalapak.

Lalu seperti apa profil Rachmat Kaimuddin? berikut profilnya.

Ia anak muda berprestasi, alumni Massachusetts Institute of Technology dan Master of Business Administration dari Stanford University. Berbagai posisi strategis pernah didudukinya. 

Rachmat pernah menduduki jabatan sebagai Managing Director sekaligus Chief Financial Officer PT Cardig Air Service (2009-2011). Kemudian, menjadi Group Chief Financial Officer di PT Amstelco Indonesia Tbk (2011-2012), Vice President dan sekaligus Chief Rep. Officer for Indonesia di Baring Private Equity Asia (2012-2014).

Dia juga dipercaya menjabat Direktur Keuangan PT Bosowa Corporindo (2014-Mei 2018) dan Komisaris Bank Bukopin (2014-2018).

Pada 2018, ditunjuk sebagai chief financial officer Bukopin yang setahun kemudian memimpin Bukalapak.

“Muhammad Rachmat Kaimuddin adalah seorang leader yang berpengalaman dengan latar belakang pendidikan, teknik, dan pengalaman bekerja di bidang manajemen keuangan,” begitu keterangan pers Bukalapak (9/12).

Bukalapak merupakan salah satu startup e-commerce terbesar di Indonesia. Bukalapak telah menyandang status sebagai unicorn atau bervaluasi US$ 1 miliar. Pada suntikan dana terbaru valuasi perusahaan sudah menyentuh US$2,5 miliar.(zal/inilampung)

LIPSUS