Cari Berita

Breaking News

Seniman Tanjungpinang Berpuisi dan Berlari 20 Kota

Jumat, 03 Januari 2020




Tegal Mas Island Poetry International Festival, 24-26 Januari 2020, kunjungan pertama "Berpuisi dan Berlari 2020" penyair Husnizar Hood dan kawan-kawan seniman dan pecinta olahraga Kota Tanjungpiang, Provinsi Kepulauan Riau.

 
INILAMPUNG.COM – Banyak cara menyalurkan kreativitas. Itu yang akan dilakukan Husnizar Hood, peyair-budayawan Tanjungpinang, Kepulauan Riau, sepanjang Januari 2002. 

Bersama sekira 8 seniman setempat, salah satunya yang ikut road show dan diundang pada Festival Puisi Tegal Mas Island adalah Fatih Muftih, Husnizar akan berpusi dan berlari di 20 Kota di Indonesia. Finish di Tanjung Benoa, Bali.

Menurut politisi Partai Demokrat dan mantan dua periode sebagai wakil rakyat di Kota Tanjungpinang dan DPRD Provinsi Kepulauan Rau itu, bersama ke delapan kawan sneiman dan pecinta olahraga akan berpusi sekaligu berlari di sejumlah kota yang disinggahi.

“Dimulai dari Tanjungpinang, Kepri, tur budaya ‘Bepruisi dan Berlari 2020’ di 20 Kota ini, akan finish di Bali,” katanya melalui peercakapan WatsApp, Jumat (3/1/2020) siang.

Ia menjelaskan, perjalanan budaya ini diperkirakan menghabiskan waktu selama 1 bulan—Januari hingga Februaro 2020. Direncanakan rombongan bertolak mulai 20 Januari kemudian ke Batam dan dengan kapal roro menuju Kuala Tungkal Jambi. Selanjutnya Palembang dan Lampung. Kami akan pada acara Festival Puisi di Tegal Mas Island, Lampung pada 24-26 Januari 2020.

“Setelah bergabung pada acara tajaan Lamban Sastra Isbedy Stiawan itu, rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta dan sterusnya kota-kota yang sudan direncanakan,” jelas dia.

Husnizar juga berharap bisa berjumpa dan bebrincang dengan pemilik Pulau Tegal Mas, Thomas Azis Riska. “Yang kutahu beliau pernah memegang PD di Lampung, kami bisa berbincang,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri itu.

Dikatakan, Husnizar, di setiap kotamereka kami akan bersilarurahmi dengan seniman atau komunitas seni untuk diskusi tukar pikiran, serta membaca puisi. Pada paginya, para seniman Tanjungpinang akan berlari di lokasi-lokasi menarik yang ada di kota yang disinggahi, sambil promosi wisata Kepri “Ayo kita ke Kepri”.

Mewakil rekannya, Husnizar Hood berharap misi budaya dan wista dari Tanjungpinang, Kepri ini mendapat dukungan dari pihak-pihak yang tak memikat. Oleh karena itu, duta seni dan wisata ini menyertakan nomor tekening.

Dalam perjalanan 20 kota itu, romobongan membawa mobil pribadi dari Kota Tanjungpinang. “Kami juga akan mengumpulkan puisi yang ditulis sepanjang perjalanan ini,” tutupnya.

Terpisah, ketua Panitia Tegal Mas Islan Festival Puisi Internasional, Isbedy Stiawan ZS, megatakan, penyair Husnizar sudah mebgirimkan 3 puisi kepada panitia. Salah satu puisi akan ia bacakan di panggung baca puisi di Pulau Tegal Mas.

“Selain Husnizar, penyair lain yang telah mengirim puisi menjelang batas pengiriman, yakni Marhalim Zaini, Tarmizi Rumahitam, Syarifuddin Arifin, Kunni Masrohanti, Dadang Ari Murtono hingga Jumat (3/1)," kata Isbedy. Terakhir peneriman naskah puisi dan kesedian hadir pada 5 Januari 2020 pukul 23.59.

Ini salah satu puisi Husnizar Hood yang terhimpun dalam buku Tegal Mas Island dalam Antologi Puisi:

 

ALAMAT TUHAN

Tidak lagi di langit
Tapi di gang-gang sempit kini Tuhan berada
Karena di Masjid atau Mushola
sudah ada mata-mata
Padahal mata Tuhan ada dimana-mana
di jantungmu
Di kepala otakmu
yang bisa saja ia buat berhenti sewaktu-waktu

Karena kepasrahan hanya tinggal di kemiskinan
Karena ketidakadilan ada di kemiskinan itu
maka doa mereka lebih singkat
Daripada doa dalam sidang Paripurna
Para pengkhianat

Tidak di hutan
Juga laut
Karena hutan mereka bakar
Dan laut mereka racun
Tuhan tersimpan dalam map
Dalam amplop dan dalam tumpukan kotak Mi instan
Dipujuk rayunya Tuhan
Sang maha pengasih dan maha penyayang
Selamatkan kami!
Tapi dibidiknya kasih dan sayang itu
Dipenjarakannya kami

Mereka lupa Tuhan pasti akan datang
Menagih kuasamu dan juga nyawamu
Tidak
Begitu
Lama
Lagi




BIODATA

Husnizar Hood, penyair berusia 52 tahun ini berlamat di Tanjungpinang Kepulauan Riau, selain puisi ia juga menulis di kolom budaya di harian Tanjungpinang Pos selama 15 tahun karena itu beberapa kumpulan puisi dan kumpulan tulisan kolom budaya telah terbit.

Selama 10 tahun pernah menjadi Ketua Dewan Kesenian Kepri dia adalah penggagas banyak even kesenian di Kepri dia juga pernah menjadi anggota DPRD selama 10 tahun meskipun berada dalam dunia politik tak menyurutkan dia untuk terus menulis hingga hari ini.

Husnizar Hood adalah peraih anugerah Sagang di Riau tahun 2004 dan juga Peraih anugerah Jembias Emas di Kepri 2015 serta banyak penghargaan lain selama ia berkesenian.(bdy)






LIPSUS