Cari Berita

Breaking News

Soal Bank Lampung, Anggota Pansus: Perlu Perbaikan SDM dan Naikan Suntikan Dana

Minggu, 19 Januari 2020

INILAMPUNG.COM -Anggota Pansus DPRD Lampung, I Made Suarjaya menepis anggapan guncangnya Bank Lampung. Menurutnya, kondisi keuangan Bank Lampung saat ini cukup baik dan sehat.

Tetapi memang masih dibawah ekspektasi pemerintah daerah dan masyarakat. Sehingga ada beberapa poin yang perlu dibenahi.

"Perlu perbaikan kinerja dan lompatan kreativitas dari jajaran manajemennya, kalau tidak segera maka ke depan akan makin sulit bersaing dan bisa ditinggalkan oleh nasabah loyalnya," ujar dia, Sabtu (18/1/2020).

Menurut politisi Partai Gerindra itu, sehat atau tidak keuangan suatu Bank sambung I Made, bisa dilihat dari NPL (non performing loan) yang mana Bank Lampung hari ini NPL nya dibawah 2%. Sementara menurut peraturan BI No: 06/10/2004 tanggal 12 April 2004 bahwa rasio NPL Bank umum adalah maksimal 5%.

"Dari sini laba/rugi Bank Lampung membukukan deviden 166 m th 2019 rebound dari tahun sebelumnya yang pernah mengalami penurunan," terangnya. 

"Sehingga narasi yang dibangun bahwa Bank Lampung bangkrut adalah terlalu dramatis jauh dari kondisi sebenarnya," tepisnya. 

Dijelaskan, yang menjadi perhatian serius saat ini bahwa Bank Lampung harus naik kelas ditahun 2020 dari buku satu.

"Artinya modal intinya harus diatas Rp 1 T sementara sekarang baru Rp 716 M , banyak langkah saya pikir yang bisa dilakukan untik penuhi target itu. Bisa dengan cara integrasi atau konsolidasi bank dll sepanjang tidak mengurangi peran dan hak kepemilikan selama ini, tidak sekedar belajar tapi praktik," urainya. 

Ditegaskan juga oleh Anggota Pansus yang lain, Ade Utami Ibnu menyampaikan, sistem manajemen, SDM dan IT di Bank Lampung harus segera dibenahi. 

"Kalau dari sisi kuangan di Bank Lampung masih sehat hanya saja dari sistem manajemen, SDM, dan IT yang perlu dibenahi," kata Anggota Fraksi PKS Lampung ini. 

Penambahan atau suntikan dana yang telah di ploting dalam APBD 2020 sebesar Rp 25 M untuk Bank Lampung diharapkan naik ke buku dua. 

"Sekarangkan belum mencapai Rp 1 Triliun, dengan adanya suntikan nanti Bank Lampung diharapkan naik dari buku satu menjadi buku dua," harapnya.(zal/ed/inilampung)

LIPSUS