Cari Berita

Breaking News

Gubernur Lampung Ajak Perempuan Jadi Agen Perdamaian

Kamis, 12 Maret 2020


Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, saat memberi sambutan 

INILAMPUNG.COM --- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak perempuan Lampung menjadi agen perdamaian dalam mencegah radikalisme dan terorisme sebagai upaya dini dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) di Provinsi Lampung. 

Demikian disampaikan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Lampung, Irwan Sihar Marpaung, saat memberikan sambutan pada pembukaan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung, di Hotel Radin Inten, Branti, Lampung Selatan, Kamis (12/03/2020).

Pada kegiatan yang dihelat bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Gubernur Lampung melanjutkan, pelibatan perempuan dalam pencegahan ATHG merupakan langkah yang tepat. Karena saat ini paham radikalisme telah masuk ke dalam struktur keluarga dan kaum perempuan. Seperti kasus bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Santa Maria Surabaya Jawa Timur beberapa waktu lalu.

“Hal ini membuktikan bahwa peran perempuan dalam gerakan radikalisme dan terorisme tidak lagi bersifat individual, namun sudah sebagai pelaku utama yang dapat melibatkan keluarga lainnya," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Lampung berharap perlunya pelibatan perempuan sebagai agen perdamaian. Sehingga dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di dalam keluarga dan masyarakat, dengan tidak mudahnya menerima pemahaman, informasi, dan ajakan yang cenderung menyesatkan. 

Sementara Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, mengatakan pentingnya kaum ibu menjaga komunikasinya dengan suami dan semua anggota keluarga. 

Ia mengingatkan, terorisme merupakan kejahatan luar biasa yang  tidak hanya mengakibatkan korban luka dan jiwa, melainkan juga merusak peradaban manusia dan mengakibatkan gangguan stabilitas keamanan negara.

"Semua pihak harus terlibat dalam upaya pencegahan terorisme, tak terkecuali kita kaum ibu," ujar Andi Intang.

Andi Intang juga berharap agar perempuan-perempuan di Lampung yang menjadi peserta kegiatan dapat meneruskan materi yang diperoleh ke komunitas masing-masing. 

"Semakin luas sebaran informasi terkait kewaspadaan terhadap potensi terorisme, akan mempersempit ruang gerak pelaku melakukan aksinya," kata Andi Intang dihadapan 124 peserta yang berlangsung hingga pukul 16.00 itu. (rls/bdy/inilampung)




LIPSUS