Cari Berita

Breaking News

Sragenan di Pesawaran

INILAMPUNG
Senin, 31 Agustus 2020

FAKTA politik di Kabupaten Pesawaran jelang Pilkada serentak pada 2020 ini, mengingatkan Pilkada di Kabupaten Sragen pada 2015 lalu.

Yakni, kisah kader PDIP yang tidak didukung partainya, tetap maju lewat parpol lain. 

Adalah Kusdinar Untung Yuni Sukowati, akrab disapa Mbak Yuni. Nekat maju lewat Gerindra dan PKS. 

Sebagai kader PDIP, maju lewat parpol lain merupakan pelanggaran. Mbak Yuni akhirnya dipecat. 

Surat resmi pemecatan itu tertuang dalam SK DPP PDIP Nomor 76/KPTS/DPP/XII/2015, tertanggal 1 Desember 2015 yang langsung ditandatangani Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto. 

SK pemecatan itu masif, dikirim ke DPC PDIP Sragen dan seluruh PAC. Beredar luas di tengah masyarakat.

Namun demikian, putri Untung Wijoyo Sarono, matan Bupati Sragen itu, akhirnya menang Pilkada 2015. 

Kemenangan Mbak Yuni memang sempat mengejutkan banyak pihak. Akankah kejadian dalam Pilkada Sragen itu bakal terjadi di Kabupaten Pesawaran? Atau PDIP sudah belajar dari pukulan telak atas kasus pemecatan kadernya? 

Tulisan ini berusaha mendeskripsikan konstalasi politik jelang dan pasca Pilkada Sragen, mengulik kunci kemenangan Mbak Yuni yang berpasangan dengan Dedy Endriyatno (PKS) itu. Yang pada Pilkada 2020 ini, Yuni kembali maju, diusung PDIP, Golkar, dan sudah dipasangkan dengan Suroto (PKB) sebagai cawabup Sragen. 

Tapi, sebaiknya kita lihat saja sampai ditutupnya masa pendaftaran calon untuk menemukan apakah ada Sragenan di Kabupaten Pesawaran, Lampung?

Sependek pengetahuan saya, warga di pedalaman Negeri Katon, Gedong Tataan, sedikit di beberapa umbul Punduh Pidada, mereka akrab dengan musik khas yang disebut, Sragenan. 

Adalah M Nasir, Ketua DPC PDIP Pesawaran, yang kini jadi Ketua DPRD bakal maju Pilkada, tidak dengan perahu PDIP. Melainkan, NasDem dan PAN. Meski belum mendaftar, pasangan Nasir-Naldi sudah deklarasi dengan mengusung tagline "Pesawaran Bersinar". 

Namun demikian, belum juga terjadi akrobat politik seperti di Sragen. Artinya, belum ada surat pemecatan dari DPP PDIP ke M Nasir. Partai berlogo banteng moncong putih itu memilih mengusung incumbent, Dendi Ramadhona dan menjadikan Kol. Marzuki sebagai bakal cawabup. Menggantikan kader PDIP yang jadi wabup, pasangan Dendi pada 2015 lalu yang juga adik M Nasir. 

Pilkada Pesawaran paling menarik ditinjau dari diktum pergesekan massa marhaen. Pasalnya, sejak era reformasi PDIP di daerah berjuluk andan jejama itu selalu unggul dalam setiap kontestasi pemilu. (bersambung)

Abdulah Tubagus Khidr 
Pemerhati Politik tinggal di Padang Cermin

LIPSUS