#CERBUNG
PENGUNJUNG-PENGUNJUNG KAFE (59)
JAM di layar telepon genggamku menunjukkan angka 02.25. Sudah dini hari! Waktu begitu cepat berlari. Serasa cuma 15 menit k...
#CERBUNG
PENGUNJUNG-PENGUNJUNG KAFE (58)
Sebuah kenangan sulit dilupakan sebuah ingatan mesti selalu dihidupkan sebuah peristiwa perlu dicatat. TULISAN itu tertera di l...
#CERBUNG
PENGUNJUNG-PENGUNJUNG KAFE (57)
LAUNCHING Kafe Gedung Meneng -- disingkat KGM -- kubaca iklannya di media lokal. Ada penjelasan berikutnya: Untuk hari pertama, ...
#CERBUNG
PENGUNJUNG-PENGUNJUNG KAFE (56)
AKU menelepon Ikhsan. Bos penerbit Aura Publisher dan Aura Books Coffee. Ingin membicarakan buku puisku yang akan diterbitkan Au...
#CERBUNG
PENGUNJUNG-PENGUNJUNG KAFE (55)
" BAGAIMANA keadaaan anak Santi, Busy. Sudah sehat?" Rena bertanya setelah mobil kami lepas dari jalan kompleks rumah...
#CERBUNG
PENGUNJUNG-PENGUNJUNG KAFE (54)
PAGI sekali, dua hari setelah Santi meminjam uang dan aku ikhlas memberi cuma-cuma untuk berobat anaknya yang berusia 3 tahun, i...
#CERBUNG
PENGUNJUNG-PENGUNJUNG KAFE (53)
MALAM belum jauh beranjak. Aku di Jalan Sriwijaya. Dekat gelanggang olahraga yang tiap malam cenderung temaram. Hanya beberapa l...
#CERBUNG
PENGUNJUNG-PENGUNJUNG KAFE (52)
NUDI , sebuah kafe di pinggiran kota. Sejak memasuki kafe itu, kami disergap oleh kegelapan. Bagai berjalan di bawah langit tanp...
#CERBUNG
PENGUNJUNG-PENGUNJUNG KAFE (51)
lalu hujan gugur di luar aku menunggumu keluar dari kamar, lalu akan kutanya: hendak kuantar ke mana ini malam? seperti bidari...
#CERBUNG
PENGUNJUNG-PENGUNJUNG KAFE (50)
BANDAR Udara Radin Intan. Pukul 14.00. Selesai mengambil bagasi aku ke luar. Menunggu dijemput Rena. Rokok. Selalu menggodaku. ...