Cari Berita

Breaking News

Nur Azizah, Putri Wapres Incar Jabatan Walikota Tangsel

INILAMPUNG
Minggu, 17 November 2019


Nur Azizah, dan ayahnya Makruf Amin (inset.net)
INILAMPUNGCOM --- Jika di Solo ada Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo---di Tanggerang Selatan ada Nur Azizah,  putri wakil presiden Makruf Amin.  Keduanya sedang berproses mengikuti pencalonan kepala daerah.

Nur Azizah, putri Wakil Presiden, KH Maruf Amin, bertekat tarung dalam kontestasi walikota Tangsel, 2020.

Diapun mundur dari ASN, menanggalkan status pegawai negeri yang ia jalani sejak 18 tahun di Kementeriian Agama--demi pencalonan walikota.

Doktor ilmu hukum dari Universitas Krisna Dwipayana ini mengaku bukan hal mudah bagi seorang birokrat seperti dia untuk terjun ke dunia politik praktis. Tekatnya ingin membawa perubahan di kabupaten kelahiranya.

Nama Siti Nur Azizah, masuk dalam 18 orang yang mendaftar ke Partai Gerindra Tangerang Selatan.

Para pendaftar itu berasal dari latar belakang yang bermacam-macam, dari ASN, militer hingga penjual galon air isi ulang:

1. Kolonel Beben Nurpadhilah
2. Rahmad Sukendar
3. Fahd Pahdepie
4. Siti Nur Azizah
5. Muhamad
6. Tomi Patria
7. Bambang Sudiyono
8. Rita Juwita
9. Bayu Seta
10. Benyamin Davnie
11. Masry Wendy Zulfikar
12. Taufik
13. Ruslan
14. Yardin Zulkarnain
15. Dudung E. Direja
16. H. Muslihudin
17. Yusrianto
18. Rahmat Baitullah Mohamad

Sekretaris Desk Pilkada DPC Gerindra Tangsel, Carman Ansari, mengatakan, tahap selanjutnya dari penjaringan itu adalah verifikasi berkas.

"Saat ini kita lagi verifikasi berkas para bakal calon dulu," ujarnya.

Setelah itu akan ada uji publik. Para calon akan diberikan kesempatan memaparkan visi misi di hadapan panelis.

Panelis itu yang akan mewakili masyarakat menguji visi dan program para calon.

"Rencana kita mau survei dulu elektabilitas dan aksepbilitas bakal calon. Steleah itu akan kita sampaikan ke DPP," ujarnya.


Gibran Calon Walikota Solo
Sementara putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka awalnya dikenal sebagai seorang yang anti politik.

Bahkan, Gibran pernah beranggapan lebih memilih profesi pengusaha, daripada birokrat. Dengan berbisnis, dirinya bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat tanpa harus terjun ke dunia politik.

Tapi, beberapa tahun terakhir ayah Jan Ethes Srinarendra tersebut berubah pikiran.

Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha, Gibran ingin menunjukkan kontribusinya kepada masyarakat melalui kebijakan politiknya.

Terlebih setelah bertemu dengan Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Wali Kota Surakarta sekaligus Ketua DPC PDI-P Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, dirinya menyatakan siap terjun ke dunia politik. (ZAL/inilampung.com)


LIPSUS