INILAMPUNG.COM - Kabar meninggalnya seniman terkenal Djanduk Ferianto berawal
dari postingan akun instagram kakaknya, @masbutet. Butet Kertaraharja
menuliskan RIP Djaduk Ferianto dengan postingan berlatar hitam “Sumangga Gusti”.
Berawal dari postingan itu, sontak dunia maya ramai
memperbincangkan meniggalnya seniman yang turut membidani Ngayogjaz. Bersama
kawan-kawannya menggelar Festival Musik Jazz tahunan yang dihelat di desa-desa.
Tepat tiga hari sebelum digelar Ngajogjazz tahun ini yang
diagendakan di Kwagon Bantul. Pemilik nama lengkap RM. Gregorius Djaduk
Ferianto, akan disemayamkan di Padepokan
Seni Bagong Kussudiardja, kawasan Bantul. Pada pukul 15.00 WIB di makam keluarga,
Kasihan Bantul.
Mendengar kabar ini, Paus Sastra Lampung, merasa kehilangan sosok yang dikenal periang dan humor itu. “Aku suka padanya, suka berseloroh yang membuat teman bicaranya tertawa ataupun tersenyum,” Kata Isbedi Stiawan ZS.
Isbedi mengungkapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Ia
menceritakan terahir kali berjumpa dengan adik kandung aktor Butet Kertaredjasa
pada Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 di Hotel Sultan, Jakarta.
“Saat itu kami berbincang di resto Sultan, amat familiar dan
riang. Sejumlah seniman ada di situ, seperti Binhad Nurrochmat dan lainnya,”
kenangnya, Pengampu Lamban Sastra Isbedi Stiawan ZS.
Putra Bagong Kussudiardjo itu telah mendahului kita. Kesenian
Indonesia kehilangan seniman yang dianugerahi talenta banyak. Ia terlibat di
musik dan teater, pemikir kesenian dan kebudayaan.
Selamat jalan Djaduk, karya dan pemikiranmu akan selalu
diingat dan abadi.(zal/is)