Rizal Ramli dan Basuki Tjahaja Purnama |
Menurut Rizal---jika penunjukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) --- didasarkan pada asas keterwakilan unsur Tionghoa dalam pemerintahan atau bidang penting negara, maka banyak pilihan yang tersedia selain Ahok.
Jika mau misalnya, perlulah pejabat Tionghoa, banyak eksekutif yang bagus di perusahaan swasta, angkat tu jadi kepala badan ini, BUMN, ini bagus.
Kalau perlu Chinese sebagai menteri, wakil menteri atau BUMN, cari, banyak eksekutif Chinese yang lebih canggih, smooth, bukan kelas glodok,” sindir Rizal Ramli, seperti dikutip Kumparan.com, yang menemuinya di hotel Borubudur, Jakarta, Jumat, (15/11).
Kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) mendapatkan kritikan pedas Rizal Ramli.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu bilang bahwa penunjukan Ahok menjadi petinggi di perusahaan BUMN akan menimbulkan masalah baru.
“Saya bingung, mengapa Jokowi mencari masalah baru. Masalah udah banyak dia tambahin lagi dengan nunjuk Ahok karena Ahok tidak punya corporate experience,” ucap Rizal.
Ahok tidak cocok menjadi pemimpin di perusahaan BUMN. Hal itu ditambah dengan berbagai kontroversi Ahok.
“Yang kedua track recordnya sebetulnya banyak melanggar. Pembelian rumah sakit Sumber Waras, mengumpulkan dana-dana off budget, yang sebetulnya ilegal berdasarkan undang-undang kita.
Belum lagi kontroversinya, ngapain sih Pak Jokowi iseng banget. Ini orang bermasalah kok, kok iseng banget. Angkat jadi dubes itu lebih gampang,” ujarnya. (*/dbs/)