Cari Berita

Breaking News

Abdul Mu'ti Jawab Tuduhan Wall Street Journal

INILAMPUNG
Sabtu, 14 Desember 2019

Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum PP Muh (dok. Rizal)

INILAMPUNGCOM - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menolak tuduhan pemberitaan asing, soal ormas Islam disuap China agar bungkam soal isu hak asasi manusia etnis Uighur. Artikel yang dimaksud terbit pada Rabu (11/12) di laman daring wall street journal dengan judul “How China Persuaded On Muslim Nation to Keep Silent on Xinjiang Camps”.

“Muhammadiyah tidak bisa dibeli,  sikap muhammadiyah kepada siapapun dimanapun kapanpun kita mendukung sesama muslim ,” tegas Abdul Mu'ti di Pengajian Muhammadiyah pada Jumat (13/12/2019) malam.

Dari laporan reporter inilampung.com, Pengajian tadi malam (13/12) bertempat di auditorium Ahmad Dahlan, Menteng, Jakarta. Mengangkat tema 'regulasi majelis taklim: haruskah?'.

Abdul Mu'ti menjelaskan, menurutnya berita yang diturunkan oleh media yang berkantor di Liberty Street, New York, sarat kepentingan politik AS atas China. Selanjutnya ia menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak mencampuri urusan politik dengan bangsa lain. Muhammadiyah akan sikap tegas dan posisinya independen.

"Negara harus bersikap jelas untuk Muslim Uighur, saya sampaikan ini karna disini ada (Ketua Fraksi PAN MPR RI) yang saya anggap bisa menyampaikan ke pemerintah," ucap Abdul Mu'ti seraya mengarahkan pandangan ke Ali Taher Parasong.

Kemudian, mengenai isu regulasi majelis taklim. Abdul Mu'ti menanggapi akan disertifikasinya pendakwah.

"Kalau tidak memenuhi standar apakah tidak bisa berdakwah? sedangkan kalau disertifikasi standarnya apa?" tanya Abdul Mukti.

Pada majelis ini, dihadirkan narasumber Direktur Penerangan Agama Islam Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Juraidi. Anggota DPR RI, Ali Taher Parasong serta Prof Dadang Kahmad.(zal/inilampung)

LIPSUS