INILALMPUNGCOM - Puluhan orang mengikuti aksi diam pada peringatan Hari
Migran Sedunia di Tugu Adipura Bandarlampung, Rabu (17/12/2019).
Dalam aksinya Pusat Perjuangan Rakyat Lampung (PPRL) Armayanti
Sanusi mengatakan, aksi diam ini merupakan bentuk protes kepada pemerintah yang
selalu diam menanggapi berbagai tuntutan buruh migran.
“Presentase kematian buruh migran khususnya perempuan
semakin meningkat, tidak sebanding dengan jaminan keselamatan yang didapat,”
ujar Koordinator aksi.
Selama bulan April sampai Juni 2019, BNP2TKI menerima pengaduan 17 kasus.
Menurutnya, harus ada sikap yang serius dipersiapkan dan diantisipasi oleh
pemerintah, serta seluruh pihak terkait. Sejak awal dan ketika sudah bekerja di
luar negri.
“Persoalannya pun bukan merupakan kasus baru melainkan
kasus klasik seperti pelanggaran terhadap upah, jam kerja yang sanagat panjang,
PRT yang setatusnya dibuat tidak jelas, pekerja yang ditempatkan tidak sesuai
perjanjian, kekerasan, kekerasan se*sual, human trafficking, dan tentu saja
kematian,” ujarnya.
Provinsi Lampung merupakan penyuplai buruh migran terbesar
ke lima di Indonesia dan terbesar di Sumatera. Ada sekitar 14.786 orang yang
diberangkatkan di tahun 2019. Lampung Timur 5.469, Lampung Tengah 4.442, Lampung Selatan 1.609,
Pesawaran 994, Tulang Bawang 985, Way Kanan 228 orang.(fa/zal/inilampung)