Cari Berita

Breaking News

Berpuisi di Tegal Mas Island: Merayakan Kata-Kata

Minggu, 08 Desember 2019

Oleh Isbedy Stiawan ZS 
Ketua Panitia

KESERIUSAN owner Tegal Mas Island sungguh membikin kami, dari Lamban Sastra, amat bahagia. Keinginan mengecek lokasi sudah ditunggu Thomas Azis Riska.

Maka Sabtu (7/12) kemarin pagi, penyelenggara Tegal Mas Island Poetry International Festival (Festival Puisi Internasional) yang dihelat pada 24-26 Januari 2020 difasilitasi ibu Hensilyana Berthy ke pulau dengan tag #new wonderfull island di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung tersebut.

Tim inti panitia dari Lamban Sastra Isbedy Stiawan ZS, selain saya, yakni Agusri Junaidi, Syaiful Irba Tanpaka, Erika Novalia Sani, Fitri Angraini, dan Faisol Mursaid. 

Kami observasi untuk pelaksanaan festival yang dijadwal diikuti penyair dari 11 negara.

Menurut undangan yang kami kirim -- Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, Timor Leste, Korea, Australia, Tasmania, India. 

Sekitar 100 penyair, undangan khusus diharap meramaikan guna menyukseskan kegiatan pertama sekala internasional di Sai Bumi Ruwa Jurai.

Adalah Thomas Riska terpanggil untuk memfasilitasi Tegal Mas Island Poetry International Festival ini, walau ia akui amat "berjarak" dengan kesenian, dalam hal ini puisi. Sampai-sampai pengusaha ini sempat melontarkan kalimat: 

"Saya 'disesatkan' Isbedy!" Namun, dijawab rekannya semasa SMA, bahwa ia "tersesat di jalan yang benar."

Ya! Sulit mendapati pengusaha yang punya kepedualian dan ingin menggairahkan kehidupan kesenian. 

Semoga sedikit itu tak membuat patah arang pegiat seni. Dalam dunia sastra di Lampung, puluhan tahun di provinsi ini belum sekali pun menggelar even berkala internasional. Sementara daerah-daerah lain, Riau, Kepulauan Riau, dan lainnya, sudah berulang-ulang. Ini moment terindah bagi Lampung, semoga. 

Bermodal "fasilitas" Tegal Mas Island dan semangat bekerja kawan-kawan di Lamban Sastra lebih dari cukup untuk menggiring festival ini tak mengecewakan para penyair yang bakal hadir.

Pemerintah daerah, Provinsi Lampung dan Kabupaten Pesawaran, tentulah tak akan berpangku tangan. Even ini bukan lagi semata gawi para sastrawan, melainkan provinsi bahkan negara. 

*****
TEGAL Mas Island berada di Kabupaten Pesawaran. Untuk menyeberang ke pulau ini melaui dermaga Mutun Putra. Hanya 7 menit kita disuguhi indah pulau di sekitar, tibalah di Pulau Tegal Mas milik Thomas Riska.

Di pulau ini ada cottage dan villa. Di Kampung Lombok Apung terdapat 8 cottage ala rumah Lombok, begitu pun Lombok Laut sebanyak 10 cottage. 

Kemudian ada Saibatin, Pesisir, dan banyak lagi. Di Tegal Mas Island ini juga ada masjid, resto, dan ruang seminar.

Jadi, soal fasilitas bermalam sudah tidak ada masalah. Kami merencanakan lokasi malam pembukaan di Lombok Apung. Sebuah lokasi menjorok ke laut. 

Di sini terdapat stage (panggung) kecil. Di sini pula kami siapkan buat performa art alias pembacaan puisi para penyair, selain diperkirakan untuk malam pembukaan. Sementara seminar di resto yang terletak di daratan. Ruang ber-AC yang amat baik.


Usai cek lokasi kami berbincang dengam ibu Hensilyana. Intinya kami puas melihat lokasi Festival Puisi Internasional, 24-26 Januari 2020 ini. Harapan kami dari Lamban Sastra dan Tegal Mas Island, para penyair juga puas berada di sini.

Selain berpuisi dan berdiskusi, para penyair Festival Puisi Internasional akan disuguhi keindahan destinasi wisata yang tengah booming tersebut. Pada Sabtu dan Minggu, lima ribuan lebih wisatawan berkunjung ke lebih. Pengunjung ini jelas bagian dari audiensi festival.

Setelah kunjungan untuk cek lokasi, bukan berarti persiapan sudah terpenuhi. Panitia masih bekerja ekstra menyiapkan dan memenuhi jika ada kekurangan demi suksesnya acara yang dijadwal dibuka Gubernur Lampung atau Wagub Lampung, dan ditutup (dalam konfirmasi) Bupati Pesawaran.

Festival Puisi Internasional 2020 ini akan menerbitkan antologi puisi yang menghimpun puisi-puisi para penyair yang diundang, dengan tema "Tuhan, Pulau, Kata-Kata". Buku akan diluncurlan pada saat malam pembukaan.

Kegiatan ini tak bergaung sekira tiada dukungan media penerbitan yang ada. Dukungan pers, khusus di Lampung dan di luar Lampung, sudah lebih dari kami perkiraran. Ini jelas kekuatan dari panitia penyelenggara.

Selebihnya, selama di Tegal Mas Island, panitia dijamu dengan amat ramah, menikmati keindahan pulau, dan baca puisi.

Akhir kata, kita berkumpul pada 24-26 Januari 2020, tuan dan puan penyair di helat Tegal Mas Island Poetey International Festival. Rayakan puisi, jayakan pulau dan kata-kata.*

LIPSUS