Cari Berita

Breaking News

Mukhlis Basri: Atasi Banjir, Bandarlampung Harus Bangun Sejumlah Embung

INILAMPUNG
Minggu, 29 Desember 2019

Macet di Jalan ZA Pagar Alam akibat banjir. Foto. Dok.

INILAMPUNG.COM - Banjir yang selalu terjadi di sejumlah lokasi di Kota Bandarlampung akibat buruknya drainase dan tidak memiliki embung yang cukup untuk menampung limpahan air hujan.

Demikian Anggota DPR RI asal Lampung, Mukhlis Basri mengomentasi persoalan banjir yang hampir selalu terjadi di Bandarlampung pada saat hujan.

Sepeti hujan deras pada Sabu (28-12-2019) malam hingga Ahad (29-12-2019) dini hari, mengakibatkan banjir dan genangan air di sejumlah tempat, termasuk jalan raya.

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, mengatasi banjir di Bandarlampung, tidak cukup hanya dengan memperbaiki saluran air. "Drainase bagus tanpa embung penampung air, banjir tetap akan terjadi," katanya.

Kota seluas Bandarlampung ini harus memiliki banyak embung untuk menampung air hujan. Paling tidak, kata Mukhlis, sekitar sepuluh embung.

Apalagi di sejumlah tempat yang sebelumnya merupakan daerah tempat penampungan air hujan, kini sudah berubah menjadi bangunan.

Dia mencontohkan, di daerah Rajabasa, ada tempat yang sebelumnya merupakan sawah atau rawa. Kini sudah menjadi bangunan dan pom bensin.

Daerah penampung air hujan harus dikembalikan fungsinya atau diganti dengan membangun embung baru. "Seingat saya, Pemkot (Pemerintah Kota) Bandarlampung pernah membangun embung di daerah Korpri. Itu harus diper  banyak, terutama di daerah-daerah yang rawan banjir," katanya.

Bupati Lampung Barat dua periode itu pun menyebutkan, luas setiap embung sekitar satu hektare. Dana pembangunan embung, bisa diajukan kepada pemerintah pusat yang setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk itu.

"Dana pembangunan embung bisa diajukan kepada pemerintah pusat. Pemerintah Kota Bandarlampung tinggal menyiapkan lahannya," kata Mukhlis.

Selain membangun embung, kata dia, Pemerintah Kota Bandarlampung harus memperbaiki saluran air dan sungai-sungai yang kini menyempit dan makin dangkal. "Sungai-sungai di Bandarlampung harus dikeruk, diperbaiki agar berfungsi dengan baik," katanya. (mfn/inilampung.com)

LIPSUS