Armand Achyuni. Foto. Ina.
Menurut Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Pesibar, Armand Achyuni, rusun itu diperuntukkan bagi para aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di Pesibar.
"Selama ini banyak ASN dari luar Pesibar. Mereka menyewa rumah penduduk dengan harga yang lumayan tinggi," katanya, Kamis (12-12-2019).
Pembangunan rusun itu untuk memudahkan para ASN yang berasal dari luar daerah karena bisa menenmpati rumah yang layak huni dengan harga sewa yang relatif lebih terjangkau.
Dijelaskan, rusun yang dibangun pada 2020 itu sebanyak 42 pintu. Proyek ini berasal dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR).
Biaya pembangunan rusun sekitar Rp19,7 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Rumah yang dibangun tipe 36 meter persegi atau berkapasitas empat orang.
Selain bangunan, rusun itu akan dilengkapi dengan meubelair, gedung serba guna, dan kantor administrasi pengelola. "Saat ini masih dalam tahap lelang, realisasinya tahun depan," ungkap Armand.
Para ASN dari luar daerah yang akan menempati rusun tersebut, ada kriterianya yang dibuat oleh Kementerian PUPR. Hal ini dilakukan mengingat jumlah rusunnya terbatas. (ina/inilampung.com).