Cari Berita

Breaking News

Tak Diundang Launching, Ketua Parpol Pesimis Partisipasi Pemilih Bakal Naik

INILAMPUNG
Senin, 16 Desember 2019

INILAMPUNGCOM - Acara launching maskot dan jingle pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandarlampung pada Ahad (15/12), menjadi perbincangan hangat dikalangan politisi Bandarlampung.

Sebab, hampir seluruh pengurus partai politik (parpol) di Bandarlampung mengaku tidak diundang. 

Seperti, ketua DPC Partai Demokrat Bandarlampung Budiman AS mengaku tidak mengetahui adanya acara yang diselenggarakan KPU setempat.
Bahkan, dia mengaku kecewa karena parpol sebagai mitra kerja KPU tidak dilibatkan dalam acara yang berkaitan dengan pemilihan kepala daerah.

“Ini kan aneh, acara sosialisasi maskot pilkada tapi tidak melibatkan partai. Kalau diundang KPU kami pasti hadir. Apalagi ini jelang pilkada. Tapi karena kita tidak tahu ada acara pagi tadi, maka kita tidak datang,” kata Budiman AS.

Seharusnya KPU melibatkan seluruh parpol untuk sosialisasi pilkada. “Seharusnya parpol ini diajak. Sehingga terjalin sinergitas yang baik antara parpol dengan penyelenggara pemilu,” tegasnya.

Hal sesrupa disampaikan Ketua DPD II Partai Golkar Bandarlampung, Yuhadi. Dia mengaku tidak menerima undangan dari KPU terkait peluncuran maskot pilkada.

“Tidak dapat. Padahal hubungan saya selama ini baik dengan KPU, secara personal maupun kelembagaan. Sebab walau bagaimana pun juga, KPU itu mitra. Tapi untuk peluncuran maskot ini, memang tidak ada undangannya,” ungkapnya.

Yuhadi mengatakan, selama ini dia selalu hadir di kegaitan KPU, jika mendapat undangan. “Selama ini saya hadir langsung, kalau ada acara KPU. Kalau pun saya benar-benar tidak bisa hadir, pasti mengutus pengurus dari DPD (yang mewakili),” jelasnya.

Dia pun menyayangkan, mengapa parpol tidak diundang dalam kegiatan tersebut. “Sebenarnya acara ini bagus dan baik. Tapi mungkin selip kali ya, mungkin stafnya lalai, sehingga undangan tidak sampai ke parpol,” ucapnya. 

Selanjutnya Ketua DPC Partai Gerindra Bandarlampung Andika Wibawa. Dia pun mengaku tidak menerima undangan, baik secara tertulis maupun via jejaring sosial.

“Biasanya kalau ada undangan yang sampai di Kantor DPC, atau fraksi, pasti sampai ke saya. Kalau pun tidak lewat surat, ada pemberitahuan melalui whatsapp. Tapi ini tidak ada sama sekali,” ungkapnya.

Andika menyarankan agar KPU setempat tidak sungkan melibatkan parpol di setiap kegiatan jelang Pilkada 2020. “Lebih baik lagi kalau para bacalonkada diundang juga. Jadi ramai, tidak sepi seperti ini. Kan tujuannya untuk sosialisasi,” imbaunya.

Menurut Andika, jika KPU Bandarlampung ingin partisipasi pemilih meningkat, dari Pilkada sebelumnya, mereka harus bisa sosialisasi maksimal.

“Saya yakin banyak masyarakat juga tidak tahu acara ini. Sebab promosinya kurang,” jelasnya.

Ia berpendapat, jika sosialisasi KPU semacam itu selalu sepi, target KPU untuk mendulang partisipasi pemilih sebesar 77,8 persen akan sulit terwujud.

“Saya yakin, masih ada masyarakat yang tidak tahu kalau di 2020 mendatang akan ada Pilkada di kota ini,” ucapnya yang juga dilansir harianmomentum.com

Lain hal dengan DPD Partai Nasdem Bandarlampung Naldi Rinara juga mengaku tidak mengetahui adanya acara KPU tersebut. 

Namun, dia belum bisa memastikan, apakah ada undangan resmi dari KPU terkait acara tersebut. "Saya belum tahu kalau ada acara tadi pagi. Mungkin ada undangannya di kantor. Besok saya cek dulu," kata dia.

Sementara Ketua DPC PKB Bandarlampung Juanda menyatakan tidak menerima undangan dari KPU setempat, prihal acara peluncuran maskot Pilkada. 

"Saya tidak terima undangan, untuk acara yang tadi pagi," ujarnya singkat.

Namun Juanda enggan berkomentar terkait tidak diundangnya dia selaku ketua parpol di wilayah kota setempat.  

Terkait hal itu Ketua KPU Bandarlampung Dedi Triadi mengaku telah mengundang seluruh partai politik untuk terlibat langsung dalam acara sosialisasi itu.

“Bakal calon (kepala daerah) memang tidak kita undang, hanya kita publikasi melalui media. Tapi kalau ketua parpol kita undang,” ucapnya setelah acara.

Menurut dedi, pihaknya telah menyiapkan sekitar lima ribu lembar kupon undian bagi peserta yang hadir. Diatanya soal minimnya peserta yang hadir Dedi mengaku sudah berupaya mensosialisasikannya, lewat media massa dan media sosial.

“Kita sudah mensosialisasikan terkait Pilkada, (saat ini) secara simbolik kita melonching jingle dan maskot. Kita menginginkan partisipasi masyarakat,” ungkapnya.(zal/inilampung)

LIPSUS