Cari Berita

Breaking News

5 Calon Direksi Bank Lampung Jalani Test

INILAMPUNG
Sabtu, 22 Februari 2020

Fahrizal Darmanto, Calon Komisaris Utama Bank Lampung
INILAMPUNGCOM ---  Diam-diam Bank Lampung telah melakukan seleksi calon direksi baru.

Proses seleksi (fit end propertest) oleh OJK itu, diikuti lima orang. Masing-masing Fahrizal Darminto (kini Sekdaprov Lampung), Amsir Ansori, Mahdi Yusuf, Muhammad Riza, dan Ahmad Zahri.

Bahkan, kelimanya sudah diplot posisinya masing-masing. Mantan sekertaris KPUD Lampung Farizal Darminto, kabarnya akan ditempatkan sebagai komisaris utama. Sebagai wakil pemerintah--pemegang saham terbesar di Bank Lampung.

Berikunya Amsir Ansori dan Mahdi Yusuf, yang bakal diposisi direktur kepatuhan. Lalu, Muhammad Riza dan Ahmad Zahri sebagai calon direktur operasional.

"Minggu depan sudah ada pengumuman," kata seorang sumber inilampung.com, Sabtu (22/2).

Pelaksanaan fit and proper test pada seleksi jajaran direksi Bank Lampung berlangsung hari mulai 19-20 Februari 2020.

Para calon pengurus Bank Lampung itu, nantinya masih akan mengikuti tes lanjutan di kantor OJK Jakarta.

Sekurang-kurangnya 180 berikutnya, harus sudah dilakukan pengangkatan. "Karena kalau tidak nanti keputusan tersebut sama saja hangus," imbuh sumber tadi.

Penunjukan Fahrizal Darminto sebagai calon Komisaris Utama tidak menyalahi aturan, karena saham terbesar di Bank Lampung merupakan Pemprov Lampung. Fungsi Fahrizal sebagai pengawas, dan mewakili pemegang saham terbesar.

Isu Bangkrut
Awal Januari 2020 lalu, Bank Lampung sempat terkena isu bangkrut, meskipun dibantah pihak Bank Lampung.

"Kinerja Bank Lampung justru menunjukkan pertumbuhan yang positif," kata Eria Desamsoni, Dirut Bank Lampung, Senin (10/2).

Pertumbuhan positif terjadi pada tahun 2019. Laba bersih sebesar Rp 149.779.984.571 atau tumbuh 12 persen persen year on year (yoy). Total aset yang dibukukan sebesar Rp 7.972.989.597.860 dari semula Rp 7.348.167.382.969 atau tumbuh 8,50 persen persen.

Demikian juga dana Pihak ketiga (DPK)--berhasil dihimpun sebesar Rp 5.765.034.042.083-- mengalami pertumbuhan 24,49 persen yoy.

Ketua Panitia Khusus Bank Lampung dari DPRD Lampung Watoni Noerdin mengatakan, penjelasan Bank Lampung harus dikonfrontasi dengan berbagai pihak termasuk BPK terkait hasil audit keuangan Bank Lampung terkait, terutama kucuran kredit tanpa prinsip kehati-hatian, yang dikhawatirkan terjadi kredit macet. (IL-2/inilampungcom)

LIPSUS