Cari Berita

Breaking News

Jokowi Tolak Pulangkan WNI Eks ISIS, Gus Nadir Komentar Menohok

INILAMPUNG
Jumat, 07 Februari 2020

INILAMPUNG.COM - Rais PCNU Australia serta penulis buku Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir menanggapi soal pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) mantan anggota ISIS.

Karena Presiden Joko Widodo (Jokowi), Melalui twittnya menuliskan soal penolakan pemulangan WNI eks anggota ISIS tersebut.

Sontak cuitan Jokowi pun menuai pro dan kontra. Ada yang setuju dengan langkah Jokowi, namun ada juga yang merasa hal tersebut tidak tepat. 

Seperti halnya Gus Nadir, ia memberikan kritikan pedas soal pernyataan Jokowi.

Gus Nadir menyebut bahwa orang nomor satu di Tanah Air itu memberikan pemaparan yang kurang elok. Ia mengaku tidak paham dengan pernyataan Jokowi. 

Menurut Gus Nadir, komunikasi publik pemerintah dalam menangani kasus tersebut begitu jelek.

Menurutnya, Jokowi sedang membenturkan sendiri pendapat pribadinya dengan proses pengambilan keputusan. Sehingga menurutnya hal itu kurang elok dilakukan oleh seorang Presiden.

Sebelumnya, Pada Rabu (5/2/2020) Pemerintah menyebut tengah mempertimbangkan wacana pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) mantan ISIS. 

Namun, ada pula yang menyuarakan mendukung pemulangan WNI.

Hingga kini, Presiden Jokowi masih berpendapat untuk menolak memulangkan WNI eks ISIS. Jokowi menyebut langkah lebih lanjut akan dirapatkan terlebih dahulu.

"Ya kalau bertanya kepada saya (sekarang), ini belum ratas (rapat terbatas) ya. Kalau bertanya kepada saya (sekarang), saya akan bilang tidak (bisa kembali). Tapi, masih dirataskan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, (5/2).

Jokowi mengungkapkan pemerintah masih memerhitungkan berbagai dampak pemulangan WNI eks ISIS. Baik dampak positif dan negatifnya, akan dibahas Jokowi melalui rapat terbatas.

Jokowi masih ingin mendengar pandangan masing-masing menteri terkait dalam wacana pemulangan tersebut. Hal itu juga disampaikan Jokowi dalam akun Twitter-nya @jokowi Kamis (6/2).

Pernyataannya masih sama, yakni Jokowi secara pribadi tidak ingin memulangkan mereka.

"Soal WNI eks organisasi ISIS yang dikabarkan hendak kembali ke Tanah Air, para wartawan bertanya ke saya: bagaimana dengan mereka yang telah membakar paspornya. 
Kalau saya saja sih, ya saya akan bilang: tidak. 
Tapi tentu saja, ini masih akan dibahas dalam rapat terbatas," tulisnya.

Tweet itu pun kemudian dikomentari oleh Gus Nadir. Ia menyebut kalau hal itu tidak elok disampaikan oleh Jokowi.

Bahkan Gus Nadir juga menyebut komunikasi publik pemerintah dalam menangani isu sepenting ini sangat jelek.

"Saya gak paham dgn pernyataan Presiden @Jokowi ini. Jelek sekali komunikasi publik pemerintah menangani isu sepenting ini. Presiden sdg membenturkan sendiri pendapat pribadi beliau dg proses pengambilan kebijakan di rapat terbatas. Kurang elok," tulisnya.

Pengamat terorisme Al Chaidar Abdul Rahman Puteh mengungkapkan pemulangan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS dapat memberi manfaat untuk Indonesia.
Meskipun, wacana tersebut mendapat penolakan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini.

Al Chaidar mengungkapkan ada hal yang dibutuhkan dari kepulangan mereka. Menerima Lebih Baik daripada Menolak

Menurut Al Chaidar, memulangkan WNI eks ISIS lebih penting dilakukan pemerintah ketimbang menolak.

"Jika menolak, mereka akan menganggap pemerintah itu adalah pemerintah yang dzalim," ujar Al Chaidar.(zal/tr/inilampung)

LIPSUS