INILAMPUNG.COM - Hukuman atas pelanggaran terhadap Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan Manchester City jadi buah bibir seluruh khalayak sepak bola. Tak terkecuali legenda hidup Liverpool, Steven Gerrard.
Pria yang kini melatih Rangers itu mengaku tak sabar untuk menanti putusan UEFA. Jika didakwa bersalah, City nantinya bakal absen dalam dua edisi Liga Champions.
"Kami akan menunggu dan melihat. Dari sudut pandang UEFA, itu jelas merupakan hukuman atau hukuman yang sangat berat. Saya yakin mereka akan naik banding sehingga kami akan menunggu dan melihat hasilnya," kata Gerrard dilansir Sky Sports.
"Lalu kami akan melihat apakah pihak Premier League bertindak. Tetapi jika Anda melihat beratnya hukuman dari UEFA, ada sesuatu yang salah (dengan City)."
Aroma tak beres City sudah tercium pada akhir 2018. Kala itu Football Leaks membocorkan bahwa City telah mengakali peraturan FFP melalui dana sponsor yang tak lazim. City mendapatkan pasokan 2,7 miliar euro dalam jangka waktu selama tujuh tahun melalui Grup Abu Dhabi.
Selain itu, City juga dikabarkan memanipulasi gaji pemain melalui sistem penjualan hak kepemilikan pemain-pemain kepada pihak ketiga. Pihak ketiganya bisa siapa saja, tapi uangnya juga berasal dari kantong Syekh Mansour, sang pemilik City.
"Jadi saya benar-benar tertarik untuk melihat hasil dari itu. Sampai saya mendapatkan hukuman dari Liga Premier, saya tidak akan berkomentar lebih jauh. Tapi saya benar-benar tertarik pada itu ... untuk alasan yang jelas," lanjut Gerrard.
Wajar saja Gerrard antusias. Pasalnya, hukuman City nantinya tak hanya sebatas di ranah Liga Champions saja, tetapi juga di aras Premier League.
Ya, The Citizens bisa saja kehilangan trofi Premier League edisi 2013/14.
Andai itu terjadi, maka gelar juara bakal diberikan kepada runner-up kala itu, Liverpool. Jadi Gerrard yang kala itu menjabat sebagai kapten, bakal mendapatkan medali kemenangan.(bola/inilampung)