Cari Berita

Breaking News

Dirut PTPN Ungkap Program Strategis

INILAMPUNG
Rabu, 11 Maret 2020

HUT ke-24 PTPN VII di Bandarlampung dihadiri Dirut PTPN VII M. Hanugroho dan Direktur Komersil Achmad Sudarto. Foto. Ist.

INILAMPUNG.COM - Perkebunan Nusantara Grup memiliki potensi besar. Namun pada saat bersamaan menanggung beban warisan masa lalu yang harus diselesaikan. Yaitu beban hutang yang besar dan kinerja operasional di bawah potensinya.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII M. Hanugroho saat membacakan sambutan Direktur Utama PTPN Holding Mohammad Abdul Ghani pada upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 PTPN VII di Bandarlampung, Rabu (11-3-2020).

Ia menjelaskan dalam menyelesaikan atau menurunkan beban hutang tersebut, khususnya untuk Perkebunan Nusantara yang dalam kondisi unsustainable, harus berjuang membayar hutang yang menjadi kewajibannya. Antara lain melalui asset settlement/divestasi aset/disposal aset.

Asset settlement merupakan opsi bagi Perkebunan Nusantara Group untuk melunasi kewajiban hutang. Menghadapi kondisi tersebut, disebutkan, ada beberapa program strategis yang harus segera diimplementasikan.

Yaitu, meningkatkan kesadaran seluruh karyawan bahwa Perkebunan Nusantara dalam situasi krisis (crisis mode). Melakukan Cost Reduction Program (CRP) terkait penggunaan biaya terutama overhead cost maupun direct cost.

Kemudian, melakukan Cost Postponed Program (CP P) khususnya selama periode restrukturisasi hutang dengan melakukan pemilihan secara selektif pemakaian biaya investasi sehingga harus memberikan dampak positif dan cepat kepada net cash flow.

Selain itu, PTPN juga harus segera melaksanakan penerapan Business Process Reengineering dengan parameter Q2CS di anak perusahaan. Yakni peningkatan kualitas produksi (mutu produk), peningkatan produktivitas tanaman dan minimalisasi losis, review dan analisa seluruh cost secara detail, serta kecepatan pengambilan keputusan mengantisipasi kondisi terkini dan melawan kompetitor.

"Saya berharap keberhasilan yang telah dicapai saat ini dapat terus ditingkatkan agar rencana di tahun 2020 bisa terselesaikan dengan baik demi stabilitas perusahaan," katanya. (rls/inilampung.com)

LIPSUS