Cari Berita

Breaking News

Muktamar Muhammadiyah Ke-48 di Solo Ditunda

INILAMPUNG
Kamis, 19 Maret 2020


Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir (detikcom)

INILAMPUNG.COM - Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke-48, yang sedianya akan digelar pada 1-5 Juli 2020 di Solo, Jawa Tengah, ditunda. Penundaan ini terkait antisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19), yang kini menjadi pandemi global.

"Sesuai hasil rapat pleno PP Muhammadiyah hari ini, Rabu, 18 Maret 2020, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, yang semula direncanakan dilaksanakan 1-5 Juli 2020, ditunda pelaksanaannya pada 24-27 Desember 2020," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulis, Rabu (18/3/2020).

Mu'ti mengatakan keputusan tersebut diambil atas pertimbangan sejumlah dokter dan ahli. Mu'ti mengatakan PP Muhammadiyah selanjutnya akan menyampaikan keputusan rapat pleno ini ke tingkat wilayah.

"Keputusan ini diambil setelah memperhatikan masukan para dokter dan ahli epidemiologi serta memperhatikan keselamatan dan kesehatan peserta dan penggembira Muktamar. Hasil rapat pleno ini akan dikomunikasikan dengan PW Muhammadiyah dan Aisyiyah sebelum ditetapkan dengan surat keputusan resmi," ujar dia.

Sebelumnya, jajaran pengurus PP Muhammadiyah sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana. Mereka mengundang Jokowi untuk membuka gelaran Muktamar.

"Kami silaturahim kepada Bapak Presiden untuk keperluan utama meminta kehadiran sekaligus memohon kehadiran dan menyampaikan amanat sekaligus membuka acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke-48 pada 1-5 Juli 2020 di Surakarta," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

Muktamar kali ini mengangkat tema 'Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta'. Lewat tema tersebut, Muhammadiyah ingin mengukuhkan komitmennya dalam pembangunan bangsa.

"Kami tetap komitmen, Muhammadiyah untuk terus berikhtiar secara maksimal memajukan bangsa kita, termasuk tentu di bidang kesehatan, pelayanan sosial, dan pendidikan yang menjadi leading sector kami," kata Haedar.(dt/inilampung)

LIPSUS