Cari Berita

Breaking News

Pemudik ke Pesisir Barat Capai 2.629 Orang

INILAMPUNG
Kamis, 16 April 2020

Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di perbatasan Pesisir Barat. Foto. Ina/inilampung.com. 

INILAMPUNG.COM - Pada masa darurat pandemi Covid-19 atau virus Corona, banyak masyarakat yang mudik. Termasuk warga Kabupaten Pesisir Barat. Pada pekan terakhir, sejumlah perantau pulang ke kampung halaman.

Kondisi itu membuat Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat waspada terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran virus Corona di daerahnya.

Karena itu, selain dibentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, daerah yang berbatasan dengan Provinsi Bengkulu itu, mendirikan posko pemantau di daerah perbatasan. Yaitu, di Waykrui, Bengkunat dan Kecamatan Lemong.

"Kami memantau dan mendata setiap warga yang masuk ke Pesisir Barat. Mereka kami data dan diperiksa kesehatannya. Tujuannya, untuk berjaga-jaga dan mencegah penyebaran virus Corona," ujar Syaifullah, sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,  Rabu 16 April 2020.

Syaifullah yang juga Kepala BPBD Pesisir Barat, menyebutkan, hingga kini tercatat 2.629 pemudik yang tiba di kampung halaman.

"Data yang diperoleh melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hingga 14 April 2029, pemudik dari daerah zona merah terdapat 318 orang masuk ke Pesisir Barat," dia menjelaskan.

Dia memperkirakan jumlah pemudik masih akan meningkat. Meski belum bisa dipastikan, gelombang pemudik biasanya meningkat pada saat menjai Idul Fitri.

Karena itu, Syaifullah meminta para pemudik untuk transparan dengan memberikan keterangan secara benar dan jelas kepada petugas penjaga posko.

"Para pemudik atau penumpang yang tiba di perbatasan untuk memberikan penjelasan dan keterangan yang benar, khususnya identitas diri, asal keberangkatan, dan alamat tujuan," kata Syaifullah.

Pendataan itu dinilai penting agar jika terjadi sesuatu petugas tidak kesulitan melakukan tindakan yang diperlukan. Seperti pencegahan agar wabah virus Corona tidak menyebar dan segera dapat diantisipasi. (ina/inilampung.com).

LIPSUS