Cari Berita

Breaking News

PTPN VII Melantik Dua Manajer Unit

INILAMPUNG
Rabu, 15 April 2020

Dirut PTPN VII Mumammad Hanugrono memimpin pelantikan dua manajer yang akan bertugas di Natar dan Bengkulu. Foto. Ist.

INILAMPUNG.COM - Dua karyawan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII dipromosikan dua karyawannya menjadi manajer. 

Kedua karyawan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Manajer PTP VII  Unit Pematangkiwah, Natar, Lampung Selatan. Dipromosikan menjadi Manajer PTPN VII Unit Talopino, Bengkulu.

Kemudian, Moehammad Baasith yang sebelumnya menjabat Plt Kabag Manajemen Kinerja Korporasi (MKK) ditugaskan menjadi Manajer PTP VII  Unit Pematangkiwah, Natar.

Rotasi dilakukan karena Unit Talopino mengelola kebun dan pabrik kelapa sawit ditinggalkan manajernya, Yarnis Alisyahbana, pensiun sejak 1 April 2020. Padahal, Unit Talopino yang mengoperasikan pabrik kerja sama olah (KSO) dengan pihak swasta membutuhkan perhatian khusus.

Pelantikan pejabat baru iru dipimpin Direktur Utama PTPN VII Muhammad Hanugroho di Kantor PTPN VII di Bandarlampung, Rabu (15-4-2020). Turut hadir, Direktur Operasional Husairi, Sekretaris Perusahaan Okta Kurniawan, Kabag Satuan Pengawas Internal (SPI) Agus Faroni, dan mewakili Kabag Sumber Daya Manusia (SDM) Audy Temata.

Pada kesempatan itu, Hanugroho mengatakan, dalam situasi kerja tidak normal akibat Covid 19, keberadaan person in charge (PIC) pada semua jabatan sangat urgen. Ia menyebut, situasi ini mengharuskan setiap kebijakan tidak boleh ada hambatan, apalagi hanya karena birokrasi.

“Kondisi ini yang dibutuhkan adalah kecepatan mengambil sikap. Sebab, jika terlambat sedikit, efek dominonya akan sangat panjang. Oleh karena itu, semua jabatan harus segera terisi dan on the spot, berada pada posisi dan siap dengan segala tugasnya,” kata dia.

Meskipun demikian, untuk mengangkat dan menempatkan pejabat baru tetap mempertimbangkan kemampuannya. Pada level manajer yang akan memipim karyawan cukup banyak, kata dia, kompetensi teknis pada satu bidang saja belum cukup.

“Seorang pimpinan unit dengan beberapa bidang teknis di bawahnya harus kuat di unsur manajerial. Kompetensi teknis satu bidang saja tidak cukup, sebab ia akan memimpin satu tim besar dengan multi bidang. Dan saya yakin, Pak Syafi’i dan Pak Baasith mempunyai kapasitas leadership itu,” kata Oho, sapaan akrabnya.

Lebih teknis, Oho meminta pejabat yang dilantik segera bekerja untuk mengakselerasi kinerja perusahaan. Lebih khusus untuk manajer Talopino, dia mengingatkan untuk menjalankan tugas dengan profesional dan terukur.

Pihak ketiga dalam KSO di Talopino, membutuhkan kepiawaian manajerial dan komunikasi internal dan eksternal.

“Di Unit Talopino ini pabrik kita KSO dengan swasta. Jadi, pastikan semua berjalan sesuai kesepakatan dan jalin komunikasi yang akan saling menguatkan kepercayaan. Sebab, bahan bakunya dari pembelian TBS (tandan buah segar) kelapa sawit dari masyarakat. Jadi, harus sangat teliti,” kata dia.

Lebih dari itu, Oho mengingatkan agar lahan kebun kelapa sawit di Unit Talopino yang hanya sekitar 500 hektare tetap digali produksinya. Lahan yang tidak luas, kata dia, dengan perawatan intensif akan jauh lebih produktif dari pada yang luas. Kita harus optimalkan,” tambahnya.

Kepada Yarnis Alisyahbana yang memasuki masa bebas tugas (MBT), Oho mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya di PTPN VII.

Sebelumnya, perempuan kelahiran Bengkulu ini pernah menjabat sebagai sekretaris perusahaan PTPN VII. Lalu, menjadi Kepala Kantor PTPN VII Perwakilan Bengkulu, dan mengakhiri tugas sebagai Manajer di Unit Talopino.

Sementara itu, Direktur Operasional Husairi meminta dua kedua pejabat yang baru dilantik, bisa mencetak kinerja terbaik.

Ia mengatakan, KSO Pabrik Kelapa Sawit Talopino cukup berhasil dan menjadi model kerja sama yang bisa dipakai di unit lain. Demikian juga dengan Pabrik Karet Pewa yang tidak punya kebun karet, tetapi memiliki kinerja yang baik.

“Dua unit ini adalah model bisnis di korporasi yang kompetitif. Dua-duanya punya pabrik tapi tidak punya kebun. Dua-duanya mengandalkan pembelian. Oleh karena itu, keberhasilannya sangat ditentukan dari kinerjanya. Terus berkreasi dan berinovasi, serta tingkatkan kedispilinan karyawan,” kata Husairi. (rls/inilampung.com).

LIPSUS