Cari Berita

Breaking News

RT di Bandarlampung Lockdown Mandiri karena Takut Corona

INILAMPUNG
Sabtu, 04 April 2020

INILAMPUNG.COM - Mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) di permukiman, warga RW 12 dan RT 08 Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Wayhalim, Kota Bandarlampung membuat dan memasang spanduk tanda 'lockdown'.

Menurut ketua RT 12, Asyari Ilyas mengatakan penutupan askes jalan masuk-keluar atas permintaan warganya.

Lockdown ini dilakukan karena keinginan warga di Perumahan Kedaton Asri, karena diperumahan ini beragam suku dan profesi. Jadi mereka meminta di tutup akses keluar masuk pintu belakang. Setelah berkoordinasi dengan RT belakang, akhirnya sepakat untuk ditutup pada Kamis kemarin,” terang Asyari, Sabtu (4/4/2020).

Lanjut Asyari, wilayahnya rentan terkana covid-19 karena berdekatan dengan Rumah Sakit Advent dan RS Urip Sumoharjo.

“Disini juga banyak masyarakat yang berkerja disana juga baik sebagai dokter, perawat dan pegawainya. Jadi untuk jaga-jaga,” ujarnya.

Apabila ada pihak luar yang ingin masuk maka diwajibkan untuk cuci tangan, ditanya tujuannya untuk apa.

“Kalau hanya tujuannya main-main saja kita gak kasih,” jelasnya.

Sedangkan untuk warga ada yang ingin beli sembako, atau kerja maka akan diizinkan keluar.

“Begitu pulang akan disemprot mobilnya dan orangnya disuruh cuci tangan,” ujarnya.

Pencegahan lain juga dilakukan oleh Asyari, seperti penyemprotan disinfektan 3 hari sekali, penutupan pasar rabu, dan melarang warganya bermian burung.

“3 hari sekali kita semprot gerbang, halaman rumah, dan pintu rumah warga,” kata Asyari.

Hal sama juga dilakukan RT 08, Andi Ali Suprapto selaku Ketua RT 8 mengatakan sudah sepekan melakukan lockdwon.

“Selama sepekan, Alhamdulilah warga sudah mulai menyadari kalau masuk tidak perlu ditegor untuk melakukan disinfektan. Mereka berhenti dengan sendirinya,” jelasnya.

Tambahnya, jadwal untuk penyemprotan disinfektan ke rumah warga 3 kali dalam seminggu setiap Hari Minggu, Rabu, Kamis juga sudah berjalan.

“Insyaallah tanggal 5 akan dilengkapi tembakan (termometer) untuk mengukur suhu tubuh,” ujarnya.

Ia juga berencana menyediakan satu rumah khusus bagi warga yang datang dari luar kota.

“Misal ada warga dari luar kota nih yang termasuk zona merah, saya akan sediakan tempat singgah 14 hari disitu. Dari pada nanti menularkan kan jadi ini siafatnya antisipasi,” jelasnya.

Kedua RT ini melakukan lockdown  dan penyemprotan disinfektan dengan swadaya masyarakat.(rmol/inilampung)

LIPSUS