Cari Berita

Breaking News

Dua Warga Pesisr Barat Positif Covid-19, Santri Pesantren Temboro

INILAMPUNG
Senin, 25 Mei 2020

Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Barat Tedi Zadmiko. Foto. Ina. 

INILAMPUNG, Krui--Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Pesibar.

Kepala Dinas Kesehatan Pesibar Tedi Zadmiko menyebutkan warga Pesibar yang positif Covid-19 kini menjadi tiga orang atau bertambah dua orang dari sebelumnya. Kedua orang itu berasal dari Kecamatan Waykrui dan Kecamatan Ngambur.

Dua orang positif Covid-19 tersebut merupakan warga yang terdaftar sebagai orang tanpa gejala (OTG) setelah dilakukan swab tes beberapa waktu yang lalu, katanya.

"Kedua warga itu, seorang pria berinisial MA dari Pekon Negriratu Kecamatn Ngambur dan LP warga Pekon Ulukerui Kecamatan Waykerui. "Keduanya santri dari Pondok Pesantren Temboro Jawa Timur, sama dengan pasien yang pertama kita konfirmasi," kata dia.

Menurutnya, dari delapan orang yang menjalani swab tes, tiga orang dinyatakan positif Covid-19. Sedang lima orang lainnya dinyatakan negatif.

"Untuk melihat perkembangannya, besok kita akan melakukan swab tes lagi kepada tiga orang yang dinyatakan positif itu. Apalagi swab tes pertama telah dilaksanakan sekitar dua pekan yang lalu," jelasnya.

Kondisi ketiga warga tersebut, menurut Tedi, semua dalam kondisi baik dan stabil. Secara umum, tidak ada gejala yang menunjukkan terkait dengan Covid-19. Karena itu mereka hanya cukup melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Kondisi mereka stabil, tidak ada gejala yang menunjukkan ke arah covid-19 sehingga kita hanya minta mereka isolasi mandiri serta menjaga kesehatan dan imun tubuh agar tetap stabil," terangnya.

Dia meminta masyarakat agar tidak panik dengan kondisi yang ada sekarang. Namun harus tetap mematuhi imbauan pemerintah dengan rajin mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker dan menjaga jarak aman satu meter hingga dua meter.

"Sekarang ketiganya sudah kita minta untuk isolasi mandiri, tidak diperkenankan keluar rumah. Mereka juga sudah kita edukasi. Kami harap masyarakat tidak panik karena penularan virus ini hanya terjadi jika ada kontak langsung, sedangkan jika mereka tetap isolasi mandiri dan tidak ada kontak dengan masyarakat, mudah-mudahan tidak ada penularan," katanya. (ina/inilampung.com).

LIPSUS