Cari Berita

Breaking News

Asyik! Kolaborasi Isbedy, Nada, Suchairi

INILAMPUNG
Sabtu, 27 Juni 2020

INILAMPUNG.COM, Bandarlampung
Saksikan channel Paus Sastra Lampung di youtube! Itulah godaan yang disarankan Isbedy Stiawan ZS.

Ada apakah di channel sastrawan produktif Lampung itu? 

Di bawah bendera Djadin Production, pembacaan karya sastra pengampu Lamban Sastra Isbedy ini mengundang beragam tokoh publik dan kaum milenial. Selain, tentu saja Isbedy Stiawan ZS sebagai pengkarya.

Para tokoh yang telah membaca puisi Isbedy, di antaranya Ahmad Mufti Salim, Rektor UIN Prof. Moch Mukri, Rektor IBI Darmajaya Firmansyah Y. Alfian, Muchlas E. Bastari, Erika Novalia Sani, Syaiful Irba Tanpaka, Mbah Surif -- perupa stringart, dan lainnya.

"Ini lebih asyik lagi, saya berkolaborasi dengan muli Pringsewu Nada Tiarani, dan Kadisporapar Suchoiri Sibarani," jelas Isbedy, Sabtu (27/6/2020) petang.

Kolaborasi itu membacakan puisi "Cimanuk, Ketika Burungburung Kini Telah Pergi". Puisi tersebut adalah juara pertama lomba cipta puisi tingkat nasional yang diadakan Dewan Kesenian Indramayu tahun 2016.

Ketiga pembaca saling sahut membaca bait-bait puisi Isbedy Stiawan ZS.

Diawali dengan Isbedy, lalu Nada, dan Suchairi. Terus menerus sehingga menuntaskan puisi sepanjang 4 halaman buku.

"Ya jadi asyik. Kami hadir dengan karakter masing-masing, juga kekuatan vokal dan khasnya," kata Isbedy lagi.

Suchairi juga mengaku tertantang dengan ajakan kolaborasi pembacaan puisi ini. 

"Tapi karena latar saya semasa mahasiswa adalah aktor teater dan pembaca puisi, ya mudah sekali menyesuaikan irama yang dimaui puisi," ungkapnya.

Nada berpandangan lain. Sebelumnya ia hanya bagian dari kelompok musikalisasi puisi semasa SMA. Kini langsung baca puisi. 

"Ya, harus sesuaikan dengan rima pembaca sebelum saya supaya nikmat," aku mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta itu.

Nada-Isbedy menjadi penutup untuk puisi ini. Berikut baris terakhir.

Nada:
kuajak kau ke sini. angin sepoi
bau sungai, aroma kebunkebun
"nikmati, usah kau miliki..."

tapi, pilihlah buahbuah
dari tanah ini. mangga indramayu,
nikmatnya tiada tara

Isbedy:
dan, tiap kali kutinggalkan 
cimanuk, sungguh mangganya
kuingat selalu

juga gadis-gadis
ranum, 
menebar senyum

o!
(zal/inilampung)

LIPSUS