Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal menggunting pita peresmian Mushola Nurul Hilal. Foto. Eva. |
Hendrik Gunawan, warga setempat, menceritakan asal mula sebelum Musala Nurul Hilal yang berdekatan dengan muara Sungai Waylaai itu dibangun.
Menurut Hendrik, pada 2018, muara sungai tersebut mengalami abrasi yang cukup parah. Kondisi itu dikhawatirkan makin parah sehingga merusak areal persawahan dan tempat pemakaman umum.
Masyarakat kemudian mengusulkan ke Pemkab Pesibar dibangunkan brojong. "Alhamdulillah, langsung direspon. Tak berselang lama, Pemkab Pesibar membangun bronjong untuk menjaga abrasi. Kini sudah aman," katanya.
Bahkan, Pemkab Pesibar membangun taman dan memasang paping blok disekitar area pemakaman sehingga memudahkan masyarakat berziarah. "Pemkab juga membangun Musala Nurul Hilal yang hari ini diresmikan Pak Bupati," katanya.
Mewakili masyarakat setempat, Hendrik menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah setempat dan berharap pembangunan di Pesibar semakin maju.
Bupati Agus Istiqlal, mengatakan pembangunan tersebut bertujuan agar area persawahan masyarakat tidak lagi terancam abrasi, serta masyarakat nyaman saat berziarah.
Sementara untuk bangunan musala, Bupati berpesan dimanfaatkan dan dirawat dengan baik. "Jadikan musholla ini sebagai tempat mengaji. Dengan begitu, keberadaannya (musala) tidak sia-sia," pintanya. (eva/inilampung.com)