Cari Berita

Breaking News

Djoko Tjandra Ditangkap, Harun Masiku Kapan?

INILAMPUNG
Jumat, 31 Juli 2020

Harun Masiku. (Ist)

INILAMPUNG.COM, Jakarta - Buronan kelas kakap Djoko Tjandra akhirnya telah diamankan oleh pihak kepolisian. Djoko Tjandra diringkus tim khusus Bareskrim Polri dari tempat persembunyiannya di Malaysia.

Usai vonis 2 tahun penjara dan perampasan uangnya, Djoko Tjandra melarikan diri dan sempat buron 11 tahun. Dia baru menarik perhatian luas lagi setelah belakangan ini sempat kembali ke Indonesia untuk membuat e-KTP dan mengajukan peninjauan kembali atau PK.

Namun penangkapan Djoko Tjandra juga membuat masyarakat Indonesia kembali terngiang dengan nama buronan kasus korupsi lain yakni Harun Masiku. Mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini telah ditetapkan sebagai tersangka sejak awal Januari lalu namun masih buron hingga sekarang.

Nama Harun Masiku kembali jadi buah bibir dengan masuk jajaran trending di Twitter. Terakhir, nama Harun Masiku meraih 2.838 cuitan di jejaring media sosial Twitter.

Pria diduga Harun Masiku, tersangka suap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan terekam oleh CCTV di selasar Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 7 Januari 2020. (Ist)

Kisah Harun Masiku
Harun Masiku, tersangka dalam kasus suap pergantian antarwaktu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang melibatkan mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, hingga kini masih tidak diketahui keberadaannya.

Perburuan terhadap Harun ini bermula ketika KPK melakukan operasi tangkap tangan terkait perkara ini pada 8 Januari 2020. Dalam operasi senyap itu, Tim KPK menangkap delapan orang dan menetapkan empat sebagai tersangka. 

Para tersangka itu ialah Harun Masiku, eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, eks Anggota Bawaslu, Agustiani Tio Fridelina, dan kader PDIP Saeful Bahri

Sementara Harun, sudah menghilang sejak OTT itu berlangsung. Tim penyidik KPK terakhir kali mendeteksi keberadaan Harun di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Tim gagal menangkap karena diduga ditahan oleh sejumlah anggota kepolisian.(dbs/inilampung)

LIPSUS