Cari Berita

Breaking News

Wow, Ramai Warganet Boikot Es Krim 'Aice'

INILAMPUNG
Selasa, 07 Juli 2020

INILAMPUNG.COM, Jakarta - Warganet ramai-ramai memprotes produsen es krim Aice (PT Alpen Food Industry) lewat tagar #BoikotAice di Twitter, Senin (6/7/2020). Bahkan, tagar itu menjadi tren di Twitter Indonesia.

Menurut Federasi Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan (F-SEDAR), yang menaungi Serikat Gerakan Buruh Bumi Indonesia PT Alpen Food Industry (SGBBI PT AFI) para buruh tak menuntut upah sebesar Rp11 juta ataupun Rp8 juta kepada pengusaha.
Yang ada, para buruh meminta kembali upah mereka yang menurun Rp280 ribu akibat penurunan upah pada 2017, jika mengacu pada Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2019. 

"Kami berharap agar mendapatkan tambahan upah sebesar Rp280 ribu-Rp300 ribu dari UMK," jelas tulisan F-SEDAR di laman resminya.

Sudah begitu, para buruh membantah adanya tambahan upah sebesar Rp700 ribu per bulan, seperti yang perusahaan katakan. Menutur unggahan yang sama, uang tersebut merupakan uang makan (Rp15 ribu), uang transportasi (Rp5 ribu per hari), serta tunjangan kehadiran Rp200 ribu.
Tulisan itu juga menyebut, "(Rp700 ribu itu adalah) uang makan, karena perusahaan tak menyediakan katering dan uang transportasi. Ditambah tunjangan yang hanya bisa diambil jika tingkat kehadiran mencapai 100% tanpa sakit."

Tak cuma itu, F-SEDAR mengklaim, para buruh operator AICE juga sulit mengambil cuti karena prosedur yang cukup panjang.
Para buruh perempuan pun hampir tak bisa mengambil cuti haid karena dokter klinik perusahaan hanya memberi obat penghilang rasa sakit--padahal dibutuhkan surat sakit bila buruh ingin mengambil cuti.
Para buruh perempuan yang hamil juga masih perlu bekerja di malam hari.

"Sepanjang 2019, terjadi 13 kasus keguguran dan 5 kematian bayi sebelum lahir. Kasus bertambah menjadi satu kasus keguguran dan satu kasus kematian bayi pada awal 2020. Total kasus keguguran yang kami data, ada 21 kasus," tulis unggahan itu lagi.(warta/inilampung)

LIPSUS