Cari Berita

Breaking News

Komunitas Indonesia Maju Siap Promosikan Jamu Tradisional Sendangrejo

INILAMPUNG
Minggu, 16 Agustus 2020

Jajaran ICIM Pusat Jakarta dan BUMK Sendangretno, Kecamatan Sendangagung, Lamteng. Foto. Ist.
INILAMPUNG.COM, Pringsewu--Komunitas Indonesia Cantik Indonesia Maju (ICIM) Pusat Jakarta siap mempromosikan produksi jamu tradisional (empon-empon) yang dikelola secara swadaya oleh warga Kampung Sendangretno, Kecamatan Sendangagung, Kabupaten Lampung Tengah.

Produk jamu tradisional (empon-empon) itu dikelola melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Sendangretno. Jamu tradisional itu selain menyehatkan juga meningkatkan imun tubuh.

Pernyataan itu disampaikan Ketua ICIM Pusat Ranti Paulina didampingi wakil ketua, Max kepada wartwan di Hotel Urban Pringsewu, Minggu (16-8-2020).

"Kami dari ICIM Pusat siap membantu mensosialisasikan (jamu tradisional tersebut) mulai dari produksi hingga pemasaran di skala nasional bahkan internasional," ucap Ranti.

Menurutnya, ICIM yang dibentuk pada 2015 mempunyai visi dan misi mendorong pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat untuk Indonesia maju. "ICIM turut peduli dan ikut serta terjun ke masyarakat guna melihat inti permasalahan yang ada di masyarakat tingkat bawah," ujarnya.

Ranti Paulina mengatakan setelah menerima informasi ada produksi jamu tradisional di Lampung, ICIM langsung menuju Sendangretno dengan tujuan melihat langsung rumah produksi jamu tersebut.

"Ternyata, empon-empon ini tidak dikelola pengusaha besar tetapi dikelola secara swadaya masyarakat lokal melalui BUMK," jelasnya.

Ketua ICIM Pusat mengatakan apa yang ditekuni warga Sendangretno sejalan dengan visi dan misi ICIM. Untuk itu, ICIM akan siap mendukung adanya produksi jamu tersebut.

Menurutnya, produk jamu empon-empon akan dibawa ke Kementerian Kesehatan lebih dulu untuk diteliti secara laboraturium guna mengetahui apakah layak dikonsumsi atau tidak.

"Jika tidak ada masalah maka akan kami promosikan di beberapa kementerian dengan membuka stand. Namun, tentu, atas persetujuan pihak terkait lainnya, bahkan jamu tersebut nantinya  akan dibagi secara gratis dulu di Jakarta," imbuh Ranti Paulina.Di tempat yang sama, Kepala Desa Sendangretno Muhammad Yusuf menjelaskan, selama ini pihaknya menggandeng salah satu CV dari kabupaten tetangga. Namun dia berharap ke depan bisa berdiri sendiri serta memiliki hak paten sendiri.

"Komposisi jamu empon-empon itu yakni jahe merah, kunyit, temulawak, cabe jawa, kapulaga, kayu manis dan gula tebu," terangnya.

Dia menambahkan, produksi jamu empon-empon itu setidaknya ada empat manfaat yang dirasakan warga. Yakni, menampung hasil panen lokal sesuai dengan harga pasar, memerdekakan petani lokal dari cengkraman tengkulak, membuka peluang kerja.

"Serta produksi jamu tradisional empon-empon ini sangat baik untuk kesehatan serta berkhasiat menjaga ketahanan dan menambah imun pada tubuh," imbuh Yusuf. (tyo/inilampung.com).

LIPSUS