Cari Berita

Breaking News

Kalah 0-1 dari Everton, ini Alasan Mourinho Pelatih Tottenham

INILAMPUNG
Senin, 14 September 2020

INILAMPUNG.COM - Tottenham Hotspur tidak meraih kemenangan pada pekan perdana Liga Inggris 2020-2021. The Lilywhites kalah 0-1 dari Everton di Tottenham Stadium, Minggu 13 September 2020 malam WIB.

Kekalahan itu membuat Mourinho untuk pertama kali sepanjang karier kepelatihannya gagal menang pada pekan perdana liga. Juru taktik berumur 57 tahun itu kini memiliki tugas besar untuk membawa Tottenham bangkit dari hasil buruk ini pada pertandingan berikutnya.

Tottenham kalah akibat gol Dominic Calvert-Lewin yang memaksimalkan tendangan bebas Lucas Digne pada menit ke-55. Kekalahan itu membuat Tottenham kini menempati posisi ke-17 pada klasemen sementara.

Jose Mourinho begitu kecewa dengan kekalahan memalukan dari Everton. Mourinho menilai Tottenham tidak akan kalah jika memiliki pramusim yang lebih matang. Menurutnya, pramusim yang buruk membuat para pemain tidak 100 persen bugar ketika liga dimulai.

Fisik yang belum maksimal membuat para pemain Tottenham kesulitan saat dituntut untuk mengejar defisit gol. Mourinho bahkan menyebut para pemain Tottenham malas menekan ketika lawan memegang bola. Hal itu membuat Everton leluasa membangun serangan dari belakang.

Selain masalah fisik, Mourinho juga menduga beberapa pemain tampil dengan pola pikir yang salah saat menghadapi Everton. Meski begitu, juru taktik asal Portugal tersebut tidak membongkar siapa pemain yang dimaksudnya pada media karena belum terlalu yakin.

“Apa yang terjadi sebelum gol itu adalah pertandingan yang bagus. Kami mengalami dua situasi luar biasa (peluang Dele Alli dan Matt Doherty) dan dua penyelamatan bagus dari Jordan Pickford,” kata Mourinho, dikutip dari BBC, Senin (14/9/2020).

“Kami tidak mencetak gol. Pertandingan menjadi lebih terbuka,” ujar juru taktik berumur 57 tahun tersebut.

"Di babak kedua, satu gol membuat perbedaan dalam hasil dan apa yang terjadi setelah gol itu. Melawan tim bagus, seperti Everton jika Anda membiarkan mereka bermain dari belakang, mereka merasa nyaman dengan teknis pemain yang sangat bagus. Jika Anda tidak menekan mereka, Anda memberi mereka amunisi,” tuturnya.

"Kami malas dalam menekan. Itu adalah konsekuensi dari kebugaran yang buruk, pramusim yang buruk. Beberapa pemain bahkan tidak menjalani pramusim. Beberapa pemain tampil dengan pola pikir yang salah. Saya tidak ingin membicarakan itu, saya tidak yakin. Terlalu mudah bagi mereka untuk bermain dari belakang ke depan,” ucap eks pelatih Manchester United tersebut.(ok/inilampung)

LIPSUS