Cari Berita

Breaking News

Persentase Pasien Covid-19 Lampung: 70 OTG, 30 di RS Rujukan

INILAMPUNG
Selasa, 20 Oktober 2020

INILAMPUNG.COM, Bandarlampung – Pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung 70 persen orang tanpa gejala (OTG) dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Kemudian 30 persen bergejala dan dirawat di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.

“Jumlah total pasien positif Covid-19, 30 persen dirawat bergejala, dan 70 persen orang tanpa gejala (OTG) melakukan isolasi mandiri,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana dalam konferensi pers di Bandarlampung, Senin (19/10/2020).

Reihana mengatakan, penambahan jumlah pasien positif mayoritas hasil perluasan kontak tracing (pelacakan) untuk mendapatkan OTG di luar yang masih belum terdeteksi. 

“Sehingga bisa memutus rantai penularan Covid-19 di Lampung,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung itu menambahkan, terdapat penambahan 42 kasus baru pada ini. 
Dari jumlah itu, berasal dari Kabupaten Lampung Utara dan Pesawaran masing-masing 1 orang, Lampung Selatan 4 orang, Lampung Tengah 5 orang, dan Kota Bandarlampung 31 orang.

Sedangkan 42 kasus tersebut, terdiri dari pasien kasus baru 15 orang, dan pasien hasil perluasan kontak tracing 27 orang. Dari jumlah itu, diantaranya dirawat di rumah sakit 10 orang, dan menjalani isolasi mandiri di rumah 32 orang.

Dia mengatakan, pasien positif yang selesai isolasi atau sembuh 24 orang, yakni berasal dari Kabupaten Pesawaran 1 orang, Lampung Selatan 3 orang, dan Lampung Tengah 20 orang. Angka kesembuhan mencapain 72,46 persen.

Terdapat juga pasien meninggal dunia dua orang, yakni dari Kota Bandarlampung dan Lampung Utara. Dua pasien meninggal yakni pasien 1.138 perempuan berusia 27 tahun dari Kota Bandarlampung dan pasien 1.334 perempuan 71 tahun dari Kotabumi, Lampung Utara.

Pasien 1.138 berobat ke rumah sakit dengan keluhan demam, batuk, dan sesak nafas. Selain itu selalu nyeri di kepala. Pasien terkonfirmasi positif setelah diambil swab kedua pada 12 Oktober 2020. Keesokanharinya, kondisi pasien memburuk, dan petang harinya meninggal dunia.

Pasien 1.334 berobat ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas pada 12 Oktober 2020. Tiga hari setelah itu, pasien sesak nafas dan meninggal dunia pada sore hari.

Untuk memutus rantai penularan Covid-19, Reihana berpesan bahwa protokol kesehatan menjadi gaya hidup pada era kehidupan baru masyarakat. Melalui program 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.(zal/inilampung)

LIPSUS