INILAMPUNGCOM -- Dugaan pelanggaran Pilkada oleh pasangan bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari - Sudibyo mulai terungkap, setelah pihak Bawaslu gerak cepat.
Koordinator Divisi Penanganan dan Pelanggaran Bawaslu Lamtim Winarto mengatakan, tiga Sekdes yang yang diduga ikut dalam pertemuan "gelap" di Bandar Lampung, pekan lalu --- dipanggil yakni Sekdes Gunungsugih Besar, Sekdes Margabatin, dan Sekdes Negeriagung.
Bawaslu memanggil tiga sekretaris desa (Sekdes) dan satu tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), Senin (30/11). Namun, sayang hingga sore tak ada yang hadir.
"Sampai saat ini yang kita panggil belum juga hadir, yang tidak hadir penggilan pertama langsung kami kirimkan panggilan kedua," kata Winarto.
Sebelumnya, Kamis (26/11/2020), calon bupati petahana Zaiful Bokhari memobilisasi (mengadakan pertemuan) dengan sejumlah kepala desa dan Aparatur sipil negara (ASN) di Balai Krakatau, Kota Bandarlampung.
Ketua Bawaslu Lamtim, Uslih menyatakan, secara kelembagaan sudah berkordinasi dengan Bawaslu Provinsi, karena lokasi peristiwanya di luar Lampung Timur.
Berdasarkan penelusuran sementara, lanjut Uslih, pihaknya menemukan bahwa kegiatan tersebut juga dihadiri salah satu orang diduga Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
TKSK ini diketahui bertugas membantu menyelenggarakan kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan.
Bawaslu Lampung sudah melakukan penelusuran dan investigasi terhadap pertemuan ini. Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah bahksn telah meminta agar Bawaslu kabupaten melakukan menelusuran.
Khoir, sapaannya mengaku mendapat kiriman foto, ada Zaiful Bokhari dan Ketua DPRD Lamtim Ali Johan Arif.
Khoir berharap para kepala desa dan ASN dapat menjaga netralitasnya, karena mereka bisa menjadi terpidana jika terbukti mengambil tindakan atau kebijakan yang bisa merugikan atau menguntungkan salah satu pasangan calon.
“Kemudian, kita juga mendapatkan informasi pengguna Program e-Warung juga dikumpulkan oleh Zaiful Bokhari,” ujar dia. (*)