Cari Berita

Breaking News

BNPB Sebut ada Kerawanan di Pilkada Lampung

INILAMPUNG
Jumat, 20 November 2020

INILAMPUNG.COM, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen Doni Monardo menyebutkan ada 17 dari 270 daerah Pilkada 2020 berisiko tinggi terhadap penyebaran Covid-19. Sedangkan sebanyak 215 termasuk risiko sedang, 67 daerah risiko rendah, 6 daerah tak ada kasus baru, dan 4 daerah tak terdampak.

Doni membeberkan ada daerah-daerah yang mengalami peningkatan risiko tinggi. Provinsi yang mengalami penambahan zona merah yakni Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. 

"Jawa Timur stabil bisa dipertahankan," kata Doni yang juga ketua Gugus Tugas Covid-19, (16/11/2020).

Kemudian menurut Doni sebelumnya banyak pihak yang keberatan Pilkada 2020 tetap digelar. Namun kata dia, pemerintah, DPR, dan penyelenggara pilkada bisa membuktikan kepercayaan publik untuk mengendalikan pandemi.

"Mudah-mudahan sampai tanggal 6 Desember bahkan sampai 9 Desember kita mampu menahan diri bisa mengendalikan dengan baik," ujar Doni.

Doni berharap situasi yang stabil bisa tetap dipertahankan hingga tahapan pilkada rampung. Ia pun menyebut tak ada perbandingan mencolok antara daerah yang menggelar dan tidak menggelar Pilkada 2020.

Daerah-daerah yang masih berisiko tinggi terhadap penyebaran Covid-19 ialah Kota Gunungsitoli (Sumatera Utara); Kota Payakumbuh (Sumatera Barat); Kota Tanjungpinang (Kepulauan Riau); Kota Bandarlampung dan Kabupaten Pesawaran (Lampung); Kota Cilegon (Banten); Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat).

Kemudian Kabupaten Boyolali, Kabupaten Kendal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo (Jawa Tengah); Kabupaten Barito Timur (Kalimantan Tengah); Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur (Kalimantan Timur).

Daerah-daerah yang cukup stabil atau membaik, lanjut Doni, di antaranya Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara. Beberapa daerah lainnya masih proses pengendalian, di antaranya Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.(net/inilampung)

LIPSUS