Cari Berita

Breaking News

Mitra Binaan PTPN VII, Bisnis Steam Selalu Basah

INILAMPUNG
Rabu, 25 November 2020

Agus Setiawan awalnya hanya bisnis steam, kini berkembang hingga pencucian pakaian dan karpet. Foto. Ist. 


INILAMPUNG.COM, Natar - Peluang bisnis jasa pencucian kendaraan bermotor masih menjanjikan. Banyaknya jumlah mobil dan motor membuat jasa ini dicari orang. 


Peluang bisnis itu yang ditangkap Agus Setiawan. Apalagi, mencuci sepeda motor atau mobil, menjadi bagian dari perawatan kendaraan. Tidak bergantung pada musim hujan atau kemarau.


Meski saat musim hujan seperti saat ini, pencucian motor lebih ramai dibandingkan dengan pada saat kemarau. Ya, pemilik kendaraan mungkin lelah karena telalu sering mencuci kendaraannya. Akhirnya memilih menggunakan jasa pencucian motor.


Agus mengaku bisnis yang digeluti sejak 2015 bisa berkembang seperti saat ini antara lain karena menjadi mitra binaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII.


Dia mengenal program kemitraan itu dari karyawaan PTPN VII di bidang kemitraan dan binalingkungan. Awalnya diberikan pengarahan tentang bagaimana menjadi mitrabinaan badan usaha milik negara (BUMN) perkebunan itu.


"Saya tertarik karena menjadi mitra PTPN VII banyak keuntungannya. Selain mendapatkan pinjaman modal dengan bunga ringan, kami juga mendapatkan pelatihan bagaimana menjalankan usaha dengan baik," katanya, Rabu (25-11-2020).


Pada 2017, Agus mendapat pinjaman kemitraan dari PTPN VII sebesar Rp10 juta. Dana ini digunakan untuk penambahan modal usaha membeli mesin air dan alat lainnya. "Alhamdulillah, usaha yang dijalani terus mengalami peningkatan," katanya. 


Warga Dusun Titirantri Rejosari Natar Lampung Selatan itu mengaku terbantu menjadi mitrabinaan. Apalagi sekarang sudah kali kedua menerima pinjaman kemitraan. Yang kedua ini mendapatkan pinjaman Rp20 juta.


Kini usaha yang dijalani tidak hanya steam motor, juga membuka jasa pencucu pakaian atau laundry, juga jual es dan menerima pesanan kue kue tradisional. "Untuk jual es dan kue kue tradisional dikerjakan oleh sang istri," kata Agus.


Menurut pria kelahiran 19 September 1978 ini, salah satu kunci keberhasilan usaha jasa cuci motor adalah memberikan pelayanan yang baik. Hasil cucian motor harus bersih dan mengkilap sehingga akan membuat konsumen puas dan selalu ingin menggunakan jasa kita.


Ini merupakan salah satu kiat sehingga usaha yang dijalani selama ini masih bisa bertahan. Meskipun saat ini masa pademi covid 19, alhamdulillah pendapatan dari usahanya masih mampu untuk membayar angsuran ke PTPN VII.


"Dalam menjalankan usaha cuci motor juga perlu mengontrol ketersediaan bahan untuk mencuci motor seperti sabun, air, kain pengelap, shampo, cairan semir ban dan lain sebagainya," kata suami dari Septin Haryati.


Untuk peralatan cuci motor diantaranya kompresor, steam, stik, selang, inflator, tabung cuci salju, air duster, sikat bergagang, kuas, semprot oli, kanebo, shampo salju, semir ban, obat poles body, dan sabun colek.


Kiat memberi pelayanan terbaik, tidak hanya untuk usaha steamnya saja. Ayah dari dua orang anak ini juga melakukan untuk bisnis laundrynya.


"Untuk menjaga kenyamanan pelanggan, sangat mengutamakan kepuasan pelanggan dengan menjaga kebersihan dan kerapian hasil loundrian kita," katanya.


Menjaga kenyamanan dan memberikan pelayanan terbaik itu merupakan modal utama dalam bisnis jasa pelayanan. (mfn/rls/inilampung.com).

LIPSUS