Cari Berita

Breaking News

Puisi 'Kota Cahaya' Dimusikalisasikan: Saksikan Malam Nanti

INILAMPUNG
Selasa, 22 Desember 2020

INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Panggung para ibu malam nanti di Sesat Agung Paksi PKOR Way Halim, diawali penampilan musikalisasi puisi dari karya Isbedy Stiawan ZS berjudul "Kota Cahaya".

Penyair berjuluk Paus Sastra Lampung, Isbedy Stiawan ZS, menjelaskan bahwa puisi yang ditulisnya tahun 2003 tersebut pernah dimuat Harian Kompas dan menjadi judul 100 puisi pilihan yang diterbitkan Grasindo (2005).

"Usia puisi itu sudah 17 tahun dan kukira masih relevan dengan kota kita saat ini," terang Isbedy.

Ia punya mimpi tentang Tanjungkarang-Telukbetung yang kini menjadi Bandar Lampung. Yaitu sebuah kota yang selalu memancarkan cahaya.

"Bukan seperti dalam sejarah kenabian, kota yang dibalikkan. Ingat di zaman Luth?" ujar Isbedy.

Pengampu Lamban Sastra itu mengaku senang ketika "Kota Cahaya" dimusikalisasikan, dengan aransemen dilakukan Muhammad Alfariezie dan Rahmat Widianto. 

"Saya suka dengan pilihan irama musiknya."

Musikalisasi puisi "Kota Cahaya" malam nanti, didukung pembaca puisi Erika Novalia Sani dan Evan Kristian, serta pelantun Fitri Angraini  dan Rafika Trisha Ananda.

Musikalisasi puisi "Kota Cahaya" pernah ditampilkan pada helat Pergelaran Sastra Taman Budaya Lampung, beberapa waktu lalu.

Masih kata Isbedy, "Kota Cahaya" ini didedikasikan pada kota kelahirannya, Tanjungkarang. 

Sementara itu, Alfariezie yang dikenal penyair Lampung mengatakan, tidak mendapatkan kesulitan saat menafsir puisi tersebut ke dalam musik. 

"Sebuah puisi yang baik memiliki rima atau musiknya," kata Alfa.

Hal sama diakui Rahmat Widianto. Musisi Lampung itu tak mendapatkan kendala saat berkolaborasi dengan puisi dan rekan-rekan lainnya. 

"Meski ini pengalaman baru bagi saya, tapi menyenangkan," katanya singkat.(zal/inilampung)

LIPSUS