Cari Berita

Breaking News

Tim Palon Nomor Urut 1 Diduga Halangi Petugas Panwascam Bengkunat

INILAMPUNG
Rabu, 02 Desember 2020

Ilustrasi. Foto. Ist.


INILAMPUNG.COM, Pesisir Barat - Tim Pemenangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Barat (Pesibar), Nomor Urut 1, Pieter-Fakhrurrazi diduga mengintimidasi dan menghalangi petugas Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Bengkunat melakukan pengawasan tahapan pilkada.


Menurut Ketua Panwas Kecamatan Bangkunat, Hendra, Rabu (2/12/2020), tindakan itu bermula ketika pihaknya mendapat informasi dari masyarakat terkait dugaan ada penimbunan sembako oleh paslon nomor urut 1, Pieter-Fakhrurrazi, di mess PT Karya Canggih Mandiri Utama (KCMU) di Pekon Pagarbukit, Bengkunat. 


"Pada Selasa (1/12/2020) sekitar pukul 19.45 WIB, kami dari Panwascam Bengkunat bermaksud memastikan kebenaran informasi tersebut dengan mendatangi PT KCMU di Pekon Pagarbukit," katanya.


Hendra mengaku penelusuran itu dilakukan atas perintah Bawaslu Pesibar. "Memang menjadi tugas kami sebagai panwascam untuk melakukan pengawasan," katanya.


Namun setibanya di lokasi, belum saja melakukan tugas sebagai panwascam, Hendra bersama rekannya dihalangi oknum yang diduga tim pemenangan paslon nomor urut 1. 


"Baru saja kami turun dari kendaraan, kami langsung dihalang-halangi oleh tim paslon nomor urut 1," kata Hendra. Tindakan itu, kata dia, disaksikan tim paslon nomor urut 1, Termasuk calon bupati nomor urut 1, Pieter. Jumlahnya sekitar 35 orang. Antara lain, M. Muhizar, Marfen Efendi, Ruspandi, M. Tahzir, Darmawan, M. Nawawi, Ripzon dan Efendi.


"M. Muhizar tidak hanya menghalang-halangi. Tetapi mengintimidasi kami, serta mengeluarkan perkataan kotor kepada kami," lanjut Hendra.


Merasa keselamatannya terancam, Hendra bersama tiga rekannya langsung meninggalkan area PT KCMU sekitar pukul 20.10 WIB. Kemudian melaporkan permasalahan tersebut terhadap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pesibar. 


"Sudah kami laporkan secara resmi ke Bawaslu kabupaten. Hari ini juga kami akan menyampaikan laporan ke sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu)," katanya.


Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Tim Keluarga dan Relawan (TKR) paslon nomor urut 1, Marfen Efendi, membantah telah menghalangi dan mengintimidasi petugas panwascam Bengkunat.


Menurut Marfen, bahwa harus dipisahkan antara posisi Pieter sebagai Manager PT KCMU dengan sebagai calon bupati dari nomor urut 1. "Dan yang didatangi oleh panwascam adalah area PT KCMU," kata Marfen.


"Saya menyatakan sebagai tim dari paslon nomor urut 1, saya pastikan tidak ada gudang sembako milik paslon nomor urut 1 di PT KCMU. Kalau mess atau rumah karyawan dan lokasi timbangan kelapa sawit itu memang ada," sambungnya.


Menyinggung soal dugaan intimidasi dan perkataan kotor dari tim paslon nomor urut 1 kepada Panwascam Bangkunat, Marfen juga membantah. Kejadian tersebut tidak ada. "Semua itu tidak ada. Saya yang pertama kali menyambut kedatangan mereka (Panwascam Bangkunat)," bantah Marfen.


Justru Marfen mengatakan, saat tiba di lokasi, dia yang menanyakan maksud kedatangan Panwascam Bengkunat itu yang dijelaskan bahwa Panwascam Bengkunat bermaksud mengkonfirmasi atas informasi dugaan ada penimbunan sembako di mess PT KCMU. 


"Pada saat itu saya sudah menjelaskan kepada panwascam bahwa informasi itu tidak ada. Tidak ada gudang sembako paslon 1 di PT KCMU. Sudah saya sampaikan juga bahwa informasi itu keliru," lanjutnya.


Menurut Marfen, keberadaan tim paslon nomor urut 1 berkumpul di area PT KCMU secara kebetulan baru menggelar makan malam. "Kebetulan ada staf perusahaan yang mungkin baru saja mendapat rezeki atau ulang tahun dan kebetulan staf itu kenal dengan tim, maka kami kumpul-kumpul untuk makan malam," katanya.


Sementara Ketua Bawaslu Pesibar, Irwansyah, saat dihubungi via sambungan ponselnya, masih belum bisa dimintai keterangan dikarenakan masih dalam kegiatan rapat. (Eva/inilampung.com).

LIPSUS