Cari Berita

Breaking News

Isbedy: Setiap Pilihan Ada Konsekuensinya

INILAMPUNG
Sabtu, 06 Maret 2021

Isbedy Stiawan ZS (Ist/inilampung)

INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Penyair berjuluk Paus Sastra Lampung, Isbedy Stiawan ZS, menegaskan setiap pilihan pasti ada konsekuensi atau risikonya.

Ia mengatakan itu saat podcast dengan Lampung Literature, Sabtu sore (6/3).

Pernyataan itu muncul ketika host Devin Nadestyo memertanyakan ihwal sikap Isbedy yang dinilai kontroversial bagi kesastrawan di Lampung, saat memilih menulis puisi esai yang digagas Denny JA.

Sebelumnya, Devin dan rekannya mengatakan ingin mengklarifikasi keterpilihan Isbedy menjadi bagian penulis puisi esai lalu diserang -- tepatnya dibully -- di media sosial.

"Saya tak pernah mau terpancing soal bully dan serangan di luar, apalagi di media sosial yang kita pahami acap liar," tegas pengampu Lamban Sastra itu.
Foto bersama Isbedy Stiawan ZS (Ist/inilampung)

Ia mengatakan, prokontra puisi esai bisa dilihat dua sisi; karena beda pendapat ataukah beda pendapatan. 

"Saya kira itu. Selain memenga tak suka dengan kehadiran tokoh sentral di sana: Denny JA. Seolah Denny ingin mengacak dan menjadikan sastra kuda polotik. Padahal, tidak juga. Buktinya ia tak menjadi menteri misalnya," ujar Isbedy.

Bagi Isbedy, memilih sesuatu tentu sudah dipertimbangkan secara matang. Ia bukan orang baru di dunia sastra. Sastra sudah menjadi profesi, seperti juga dosen, dokter, dan lainnya.

"Karena profesi, tentu harus menghasilkan untuk kehidupan sehari-hari," katanya lagi.

Menyinggung pertanyaan host soal bertopi, Isbedy menegaskan, kepalanya sama dengan "aurat". 

"Selain, sebagai ciri saya di muka umum. Supaya mudah dikenal," kata Isbedy sambil tersenyum.

Podcast ini akan menayang di kanal youtube Lampung Literatur beberapa hari mendatang.(zal/inilampung)

LIPSUS