Cari Berita

Breaking News

Yozi Rizal Dapuk Isbedy Baca Puisi

INILAMPUNG
Senin, 15 Maret 2021

Isbedy Stiawan ZS (Ist/inilampung)

INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Diskusi bertema Polemik Alih Fungsi Gedung Perpustakaan Lampung yang diinisiasi Komisi I DPRD Provinsi Lampung di Kafe UNsilent, Bandarlampung, berbeda dari biasa jika dilaksanakan anggota Dewan.

Acara yang dimulai pukil 14.00 dihadiri Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay, Ketua Komisi I Yozi Rizal dan anggotanya, Ketua Komisi V Yanuar, Kepala Dinas Pariwisat dan Ekonomi Kreatif Lampung Edarwan, Kepala Badan Pustaka dan Kearsipan Ratna Dewi, Relawan Literasi dan dosen UIN Radin Intan Lampung Eni Amaliah, pegiat literasi Gunawan Handoko, Ketua Iwapi Lampung dan pegiat literasi Ikhsanuddin, penulis Fitri Restiana, Erika Novalia Sani sebagai Direktur Lamban Sastra Isbedy Stiawan, penggerak literasi Tanggamus Akhmadi Sumaryanto.

Lain dari diskusi yang digelar ini, ketika Yozi Rizal mendapuk Paus Sastra Lampung, Isbedy Stiawan ZS tampil membaca puisi seusai sambutan Ketua DPRD Lampung jelang memasuki diskusi yang dipandu Rismayanti Borthon dari FSTV Media Official.

Inilah puisi Isbedy Stiawan ZS tersebut.

 PUSTAKA BAGI KITA MERANTAU
 
1
di ruang depan -- sekaligus
pustaka bagi kita merantau
atau pulang ke rumah
sejarah -- kita bukan lagi
sebagai anak dan ayah,
mengurai atau mengukur 
percakapan, menabung dan 
menghitung namanama
 
mungkin aku lupa pada 
halaman buku dan kau 
mengingatkan. kau hampir 
salah menunjuk jendela,
aku tuntun ke situ. "lihat 
aku telah bisa melihat dunia,
menerka tanda. dari bukubuku
ini, dari cerita dan kembara."
 
kau mendesah 
seperti sangat lelah
 
terlalu jauh dan lama perjalanan ini
jendela baru dibuka. angin amat 
kencang dan kadang tenang
 
lalu bukubuku ini menjelma jendela
-- beriburibu menganga -- kau dan 
aku leluasa menatap dunia; 'alam 
terkembang, guru untuk langkah 
ini' dan kita pun merantau dan 
kembali
 
menutup jendela. alangkah gelap 
 
"betapa pengap!" 
 
lantas, kuajak kau masuki ruang 
pustaka ini. kita menetap 
kemudian meloncat dari jendela
 
ke dunia lepas!
 
 
 
 
2
kau mau berguru padaku,
tanya bukubuku di rak 
yang berbaris rapi 
layaknya anak sekolah 
di pagi senin sebelum 
menyerbu kelas 
mengeja pelajaran 
 
kau mau jelajahi dunia ini,
kata ruang perpustakan
seperti marcopolo 
atau penyair slauerhoff,
maka masuklah ke tubuh
bukubuku ini. menyelam
ke lekuk halaman 
dan dasar terselamkan
 
berenang lalu terbang
sampai pucuk gunung
temui peta masa depan
 
kau mau jadi buku,
kata ruang pustaka,
maka jadilah rayap
setiap waktu kunyah 
lembarlembar halaman
hingga habis kalimat
         sampai mabuk:
 
Tuhan, tak tergapai 
aku memburu kitab-Mu!
 
2021
 (zal/inilampung)

LIPSUS