INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Diskusi bertema Polemik Alih Fungsi Gedung Perpustakaan Lampung yang diinisiasi Komisi I DPRD Provinsi Lampung di Kafe UNsilent, Bandarlampung, berbeda dari biasa jika dilaksanakan anggota Dewan.
Acara yang dimulai pukil 14.00 dihadiri Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay, Ketua Komisi I Yozi Rizal dan anggotanya, Ketua Komisi V Yanuar, Kepala Dinas Pariwisat dan Ekonomi Kreatif Lampung Edarwan, Kepala Badan Pustaka dan Kearsipan Ratna Dewi, Relawan Literasi dan dosen UIN Radin Intan Lampung Eni Amaliah, pegiat literasi Gunawan Handoko, Ketua Iwapi Lampung dan pegiat literasi Ikhsanuddin, penulis Fitri Restiana, Erika Novalia Sani sebagai Direktur Lamban Sastra Isbedy Stiawan, penggerak literasi Tanggamus Akhmadi Sumaryanto.
Lain dari diskusi yang digelar ini, ketika Yozi Rizal mendapuk Paus Sastra Lampung, Isbedy Stiawan ZS tampil membaca puisi seusai sambutan Ketua DPRD Lampung jelang memasuki diskusi yang dipandu Rismayanti Borthon dari FSTV Media Official.
Inilah puisi Isbedy Stiawan ZS tersebut.
PUSTAKA BAGI KITA MERANTAU
1
di ruang depan -- sekaligus
pustaka bagi kita merantau
atau pulang ke rumah
sejarah -- kita bukan lagi
sebagai anak dan ayah,
mengurai atau mengukur
percakapan, menabung dan
menghitung namanama
mungkin aku lupa pada
halaman buku dan kau
mengingatkan. kau hampir
salah menunjuk jendela,
aku tuntun ke situ. "lihat
aku telah bisa melihat dunia,
menerka tanda. dari bukubuku
ini, dari cerita dan kembara."
kau mendesah
seperti sangat lelah
terlalu jauh dan lama perjalanan ini
jendela baru dibuka. angin amat
kencang dan kadang tenang
lalu bukubuku ini menjelma jendela
-- beriburibu menganga -- kau dan
aku leluasa menatap dunia; 'alam
terkembang, guru untuk langkah
ini' dan kita pun merantau dan
kembali
menutup jendela. alangkah gelap
"betapa pengap!"
lantas, kuajak kau masuki ruang
pustaka ini. kita menetap
kemudian meloncat dari jendela
ke dunia lepas!
2
kau mau berguru padaku,
tanya bukubuku di rak
yang berbaris rapi
layaknya anak sekolah
di pagi senin sebelum
menyerbu kelas
mengeja pelajaran
kau mau jelajahi dunia ini,
kata ruang perpustakan
seperti marcopolo
atau penyair slauerhoff,
maka masuklah ke tubuh
bukubuku ini. menyelam
ke lekuk halaman
dan dasar terselamkan
berenang lalu terbang
sampai pucuk gunung
temui peta masa depan
kau mau jadi buku,
kata ruang pustaka,
maka jadilah rayap
setiap waktu kunyah
lembarlembar halaman
hingga habis kalimat
sampai mabuk:
Tuhan, tak tergapai
aku memburu kitab-Mu!
2021
(zal/inilampung)