INILAMPUNG.COM, Purworejo - Agenda sosialisasi quarry (tambang) Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jumat (23/4/2021), berlangsung ricuh.
Massa yang mengatasnamakan warga penolak tambang bersitegang dengan aparat kepolisian.
Berdasarkan kumpulan video dari akun twitter @lbhjogjakarta, jalan menuju Balai Desa Wadas, lokasi sosialisasi quarry ditutup warga dengan tumpukan kayu dan batu. Warga menghadang dengan duduk bersholawat di depan tumpukan kayu yang berhadapan dengan aparat.
Darurat! Kekerasan oleh aparat di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Jumat, 23 April 2021. pic.twitter.com/sJJwOBIERd
— YLBHI-LBH Yogyakarta (@LBHYogyakarta) April 23, 2021
Dengan kondisi tersebut, tim gabungan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan aparat keamanan serta pihak terkait sosialisasi tidak dapat mengakses lokasi.
Mengutip release dari Kontras, Sekitar pukul 11.30 WIB, kedua belah pihak mulai memanas. Ada lemparan batu dari arah massa aksi dilanjutkan saling dorong dengan aparat.
Rencananya sosialisasi tersebut dalam rangka inventarisasi dan identifikasi bidang tanah dan pihak yang berhak pengadaan tanah bagi pembangunan Bendungan Bener.
Warga bersama @LBHYogyakarta mengalami represi dari aparat. Berikut kronologis dan data dampak dari kekerasan Kepolisian di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah ini.
— KontraS (@KontraS) April 23, 2021
Kapan @DivHumas_Polri bisa berlaku sesuai kemanusiaan, Presiden @jokowi, @DPR_RI, @KomnasHAM, @OmbudsmanRI137? pic.twitter.com/ujeb4GYK2N
Setelah peristiwa ricuh tersebut, akhirnya sosialisasi pindah ke aula Kantor Kecamatan Bener. Sejumlah warga yang mendapat undangan sosialisasi, dijemput dan diantar oleh anggota Polres Purworejo.
Menurut Kapolres Purworejo, polisi telah melakukan imbauan berulangkali kepada warga. Namun, tidak mengindahkan peringatan dan imbauan.
Ratusan orang, baik laki-laki maupun perempuan, yang tergabung dalam organisasi Gempadewa dan Wadon Wadas tetap bertahan dengan duduk menghadang petugas.
"Lantaran imbauan petugas tidak dihiraukan, petugas pun terpaksa membuka blokade jalan, kemudian membubarkan warga," kata Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito.
Dalam pembubaran itu, bentrok pun tidak bisa dielakkan. Sejumlah warga melempari petugas dengan batu. Petugas pun membalas dengan tembakan gas air mata.(net/inilampung)