Cari Berita

Breaking News

Aparat Pekon di Cukuh Balak dan PLN Diduga Pungli

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Sabtu, 31 Juli 2021

Kantor Perwakilan PT Adi Mitra Sejahtera Electric (ist/inilampung)

INILAMPUNG.COM, Tanggamus - Kabupaten Tanggamus merupakan daerah dengan sebaran lokasi paling banyak pekon, yang belum terpasang jaringan listrik PLN. 

Terutama beberapa desa atau pekon yang berada di Kecamatan Cukuh Balak. 

Hampir setiap tahun, sejak 2019 selalu ada keluhan yang sama soal mahalnya beaya pemasangan instalasi listrik itu. Dan selalu saja, pemain yang diduga melakukan pungutan liar atas nama aparatur desa, bekerja sama dengan oknum PLN dan atau subkon atas nama PT Adi Mitra Sejahtera Electric. 

Terbaru, aparat kampung di Pekon Tanjung Raja, Kecamatan Cukuh Balak. Meminta beaya pemasangan baru Rp.3juta. 

"Saya diminta 2,5 juta karena saudara, yang lain macem-macem (ada yang Rp3 juta sampai 4 juta)," demikian diucapkan Hasan, warga Tanjung Raja yang dihubungi inilampung via ponsel, Sabtu, 31 Juli 2021. 

Prilaku jahat dan moral hazart aparatur pekon yang selalu berulang setiap tahun itu, menurut Hasan, terutama terjadi di Pekon Sawang Balak, Karang Buah, Sukabanjar dan Kuta Kakhang. 

Pada 2019 lalu, pemerataan pemasangan listrik di Cukuh Balak itu menjadi program pemerintah melalui BUMN dengan tagline "Listrik Masuk Desa" dan pemenang tander merupakan perusahaan dari Margorejo, Metro Selatan, Kota Metro atas nama PT Adi Mitra Sejahtera Electric.


Hal senada disampaikan Mat Akin, yang mengeluh zaman sulit sekarang alih-alih aparat pekon keliling ke rumah-rumah warga bagi sembako, justru menawarkan pemasangan listrik dengan beaya mahal. "Jangankan pasang listrik dengan beaya mencekik leher, makan saja sekarang kami susah," kata dia, Jumat, 30 Juli 2021. 

Aparat pekon jelas dia, bukan berpikir untuk kemajuan desa. "Yang ada keparat pekon memeras warga," ujar Mat Akin dengan nada marah pada redaksi inilampung.com

Sementara itu, General Manager PLN UID Lampung menjelaskan, pihaknya mengaku belum mengetahui prihal pungli tersebut. "Dalam setiap pengerjaan instalasi baru, PLN pasti melibatkan pihak ketiga," jelas Gede Agung.(end/inilampung)

LIPSUS