Cari Berita

Breaking News

Berjuang di Tengah PPKM Bandarlampung

INILAMPUNG
Senin, 12 Juli 2021

Pasar Tani Bandarlampung (dok/inilampung)

INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Penetapan zona merah dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di kota tapis berseri, tidak menyurutkan warga untuk tetap beraktifitas. 

"Gak dagang ya tidak makan, Pak," kata Marjiyem, pedagang yang melapak di pinggir gang masuk Pasar Tani, Minggu, 11 Juli 2021. 

Dia yang mengaku punya anak yang satu di SMP dan satu di SD itu, menjelaskan, bersyukur dengan adanya PPKM. Sebab, dagangannya laris. Terlihat, Marjiyem dan suaminya, sibuk melayani pembeli yang antre. Dia hanya berjualan dugan, tempoyak, pisang, dan pepaya. Semua dari lahan perkebunan milik sendiri dan tetangga di Kelurahan Sumberejo. 

Pasar Tani merupakan potret pasar rakyat yang cukup unik. Di dalam gedung pasar tani, rapi berjajar lapak pedagang yang berurutan berdasarkan blok. Ada blok lapak pakaian, warung kelontong, sayur mayur, ikan, dan aneka daging. Pengunjung juga cukup padat. Meski hampir semua orang pakai masker.  Satgas Covid-19 Kelurahan bersama Satpol-PP, sibuk berkeliling. Terlihat, upaya menertibkan para pedagang dan pembeli. 

"Pakai itu maskernya, Bu. Jangan digantung aja," bentak Pol-PP memakai corong pengeras suara. 

Tak mau kalah, pedagang sayur itu berkilah. "Sesek, Pak. Baru juga dibuka," jawab pedagang bumbu-bumbuan sembari membenarkan letak maskernya. 

Pengunjung pasar tani masih padat. Bahkan, parkir mobil yang hari-hari biasa sebelum terjadinya wabah Covid-19 tak pernah penuh. Pantauan inilampung.com, beberapa kendaraan memilih memutar setelah menurunkan istri atau ibunya belanja. Kemudian, mencari lokasi parkir yang lain. 

Air cuci tangan di depan Indomart juga terlihat jadi sorotan petugas Satgas Covid Kelurahan. Penjaga waralaba itu segera mengisi ulang dan memberikan sabun di tempat cuci tangan. 

Pedagang yang sibuk melayani pembeli, terlihat yang menjual aneka buah dan sayur. Kue dan penganan ringan juga teelihat laris. "Nangis ini, sepi. Dari tadi tidak (ada) yang beli, ayo diobral-diobral," kata penjual sandal di selasar Pasar Tani.(*)

LIPSUS