Cari Berita

Breaking News

Menguak Bisnis Gas Elpiji 3Kg (Bagian 2)

INILAMPUNG
Jumat, 23 Juli 2021

INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Prinsip pengecer untuk jualan tabung gas Elpiji bersubsidi ukuran 3kg, sebenarnya tak selalu banjir keuntungan. Melainkan lazimnya usaha produk sembako lain. Kadang untung, kadang juga stagnan. Meski dapat disebut, barang dagangan yang tak mungkin rugi. 

Demikian diungkap Wati (37), pemilik warung kecil di jalan Pramuka, Bandarlampung, Jumat, 23 Juli 2021. 

Ada 12 tabung gas, semua kosong. "Insya Allah hari Senin, baru ada," ujar dia pada inilampung.com yang berniat membeli isi ulang tabung gas ukuran 3kg. 

Dia menjelaskan, kalau untuk bisa jualan dan jadi pengecer, setiap 30 gas 3kg, harus menjual tabung warna pink 1 buah. "Harga tabung pink itu nonsubsidi, Rp.75 ribu," jelas dia. 

Kalau mau beli, lanjut dia, tabung gas pink itu semua Rp.200 ribu. "Kalau sama tabung yang hijau (bersubsidi) Rp.150 ribu," katanya. 

Senada dengan Wati, pengecer di jalan Terong, Bandarlampung, Sundari (53) sering mengalami kendala pasokan isi ulang yang ukuran 3 kg. Dia menyiasati agar tetap untung, tabung pink yang nonsubsidi itu, dipakai sendiri. 

Baik Wati maupun Sundari, belanja isi ulang tabung gas dari agen Elpiji di SPBU Pramuka, di bawah naungan PT. Sony Prayudya. 

Diketahui, untuk Provinsi Lampung ada 15 perusahaan yang mendapat izin jualan gas Elpiji. Dari 15 perusahaan itu, 13 perusahaan menguasai pasar Kota Bandarlampung. Dengan kuota bervariasi. Ada yang 300 buah tabung perhari sampai 10 ribu buah, per hari. 

Penelusuran inilampung.com, saat ini sedang ada monev dari Pertamina untuk izin dan penjualan Gas Elpiji yang rencananya, bakal ada pengaturan, satu perusahaan untuk satu kabupaten/kota.(*)

LIPSUS