|  | 
| Kantor Dinas PU Pesisir Barat. (Eva/inilampung) | 
INILAMPUNG.COM, Krui - Kepala Dinas Pekerjaaan Umum (Kadis PU) Pesisir Barat Jalaludin mengatakan kritik dibutuhkan untuk mengoreksi kebijakan atau pelaksanaan program pembangunan.
"Mohon maaf teman-teman, saya atas nama Dinas PU Pesisir Barat sangat terbuka dengan kritikan ataupun masukan dari kawan kawan media, tapi kritikan yang sifatnya membangun," kata Jalal, Jumat 6 Agusutus 2021.
Jalaludin mempersilakan media memberitakan jika ada temuan di lapangan terkait kinerja rekanan yang diduga melanggar aturan. Dia juga meminta media untuk konfirmasi agar pemberitaannya berimbang.
Diceritakan, beberapa waktu lalu ada wartawan yang menemuinya saat dia akan turun ke lapangan. Dengan menunjukkan berita dan menanyakan dugaan pembangunan fisik di salah satu tempat yang menurut media tersebut pembangunannya kurang memuaskan.
"Kalau beritanya sudah tayang, apalagi yang mau dikonfirmasi?" Menurut dia, penjelasan yang diberikan ketika berita sudah terbit, tak berpengaruh lagi. Karena seharusnya konfirmasi dilakukan sebelum wartawan menulis berita.
"Masa berita dah dimuat baru mau konfirmasi. Otomatis saya jawab gak ngaruh karena beritanya sudah ditayangkan, ini yang dipelesetkan. Bahasa nggak ngaruh itu diartikannya Kadis PU arogan. Kalau sudah begini siapa yang arogan, wartawan atau Kadis PU, kalian bisa nilai sendirilah," tutur Jalal.
"Bukan itu saja. Mungkin karena kurang puas mendengar jawaban saya, mereka mengatakan Kadis PU Pesisir Barat kebal hukum dan alergi dengan wartawan. Saya rasa itu hanya mengada-ada. Hampir seluruh wartawan di Pesisir Barat ini hubungannya dengan instansi yang saya pimpin baik baik saja.
"Tapi biarlah, yang jelas kalau ada media atau wartawan yang mengatakan saya arogan dan kebal hukum, itu sama sekali tidak benar," ucapnya. (Eva/inilampung.com)
 

