Cari Berita

Breaking News

H.M.Dimyati Dikukuhkan jadi Mudir PontrenMu Al Ghifari

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Rabu, 01 September 2021

INILAMPUNG.COM, Lampung Timur - Pondok pesantren Muhammadiyah (PontrenMu) di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, resmi berdiri. Diberi nama PontrenMu Abudzar Al Ghifari. Nama Abudzar adalah wujud ketauladanan atas beragam keunggulan sahabat rasulullah. Termasuk golongan ashabiquun yang namanya diabadikan sebagai salah satu sahabat nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga. 

Hal itu dijelaskan Mudir PontrenMu Al Ghifari H.M.Dimyati, S.Pd yang dikukuhkan pada Rabu, 1 September 2021. 

Dimyati merupakan Direktur atau Mudir pertama PontrenMu Al Ghifari periode 2021-2026. 

Dalam sambutannya, Dimyati juga menyampaikan visi-visi keislaman dan kemuhammadiyahan. "Semoga, PontrenMu Al Ghifari mampu menjadi pesantren percontohan baik di tingkat kabupaten, maupun di level provinsi," kata dia.

Senada diungkapkan keluarga pendiri, Alm Sadirin yang diwakili Drs.H.Asril Kasim, selain harus memperhatikan kurikulum internal, juga harus disesuaikan dengan muatan lokal daerah Batanghari. Agar ke depan, lahir ulama-ulama, ilmuan-ilmuan, ahli-ahli yang berkompeten dan salih, serta bermanfaat bagi banyak orang. Begitu juga rasio ustazd dan jumlah santri harus sesuai standar idealnya proses pembelajaran.
"Misalnya, satu ustadz tahfidz mengampu maksimal lima belas santri saja. Selain itu, guru dituntut harus lebih kreatif dalam mengajar dan membuat gagasan serta program," harap Asril.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Timur, melalui Majelis Dikdasmen, Drs.Wasitadi, M.Pd secara resmi mengukuhkan Mundir dan eksistensi PontrenMu Al Ghifari sebagai ejawantah Muhammadiyah Boarding School di Kecamatan Batanghari. 

Dia mengajak bahwa semua pihak harus terus belajar, harus mengasah diri dan mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. "PontrenMu Abudzar Al Ghifari ini harus menjadi pesantren yang mencerahkan dan terus berkemajuan dalam rangka membawa misi gerakan Muhammadiyah," jelas mantan Ketua PGRI Lampung Timur itu.

Wasitadi juga menegaskan pentingnya doa sebagai amunisi dan senjata umat islam dalam berjuang serta membuat program-program. "Sehingga strateginya matang dan jalannya selalu dimudahkan oleh Allah SWT," ucap dia.(end/inilampung)

LIPSUS