Cari Berita

Breaking News

Siti Fadilah Supari: Bersiap Hadapi Ancaman Bencana Megathrust dan Tsunami

INILAMPUNG
Selasa, 21 September 2021

INILAMPUNG.COM, Jakarta - Semua pihak saat ini harus mau dan bisa membangun kerjasama dalam menghadapi Covid 19 dan penyakit lainnya,-- tentu saja juga persiapan menghadapi ancaman bencana megathrust dan tsunami yang sudah diwanti-wanti banyak ahli dalam dan luar negeri. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan 2004-2009, Siti Fadilah Supari kepada pers di Jakarta, Selasa (21/9).

"Hanya dengan bersatu dan bekerjasama maka kita akan bisa memastikan menyelamatkan diri kita, keluarga kita, tetangga kita dan rakyat kita dari berbagai bencana," tegasnya. 

Sebelumnya Siti Fadilah.mengingatkan bahwa Indonesia sudah berkali-kali menghadapi berbagai gempa dan tsunami sejak Tsunami Aceh 2004. 

"Kita harus bisa menarik pelajaran dari pengalaman yg lalu untuk bersiap menghadapi bencana alam. megathrust dan tsunami yang akan datang," demikian ujarnya saat memberikan sambutan dalam Konferensi Nasional Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) lewat zoom meeting yang bertema, 'Bersiap Menghadapi Ancaman Megathrust dan Tsunami' dengan narasumber Dr. Eko Yulianto dari Jumat 17 September 2021.

Saat sebagai Menteri Kesehatan 2004-2009, Siti Fadilah mengingatkan, Indonesia berhadapan dengan bencana kesehatan karena wabah flu burung dan karena bencana alam yg datang bertubi-tubi diberbagai wilayah Indonesia dari gempa Nabire, tsunami Aceh, gempa Yogyakarta, tsunami Pangandaran, gempa Padang dan seterusnya. 

"Untuk itu saya sebagai Menteri Kesehatan saat itu mendirikan Desa-Desa Siaga dan DKR di seluruh Indonesia tujuannya ya untuk mempersiapkan rakyat saat menghadapi wabah penyakit seperti saat ini. Agar rakyat tidak menjadi korban berbagai bencana tersebut," kata Ketua Dewan Pembina DKR ini.

Gotong Royong RT Siaga

Siti Fadilah menegaskan bahwa saat inilah pentingnya menghidupkan kembali kegotong royongan masyarakat untuk bersiap terhadap berbagai ancaman bencana apapun juga .

"Kita tidak punya pilihan lain kalau mau selamat ya harus segera mengaktifkan gotong royong dalam semua RT Siaga di seluruh Indonesia. Agar kita bersiap-siap selalu dan tidak menjadi panik. Saat tanda bencana datang kita harus sudah tahu apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Semakin banyak pihak yang bekerjasama, maka pertahanan dan kekuatan rakyat menurut Siti Fadilah, akan semakin nyata dalam kondisi apapun. Ia berharap semua kader DKR bisa bekerjasama dengan semua pihak, khususnya dengan tenaga-tenaga kesehatan bidan desa maupun dokter di seluruh Indonesia.

"Jangan sampai rakyat tidak terkoordinasi dalam RT Siaga. Karena menghadapi situasi saat ini dan yang akan datang,--- kunci terpenting adalah kesungguhan kita semua membangun persatuan dan gotong royong antar masyarakat bersama di dalam RT Siaga," jelasnya. 

Siti Fadilah Supari juga menegaskan bahwa tujuan perjuangan rakyat saat ini adalah agar rakyat bisa selamat dari wabah penyakit dan ancaman bencana alam megathrust dan tsunami.

"Jangan lupa selalu happy! Rakyat Sehat, Negara Kuat! Jaga Kampung Halaman masing-masing! Kita semua, seluruh rakyat Indonesia pasti selamat dan menang!" tegasnya.

Sebelumnya, Konferensi Nasional DKR Jumat (20/8) bertemakan ‘Pandemi dan Bioterorisme’. Selanjutnya Konferensi Nasional DKR Jumat (27/8) yang bertemakan 'Perlindungan Diri Menghadapi Covid-19'. Konferensi Nasional dilanjutkan dengan tema 'Hak dan Kewajiban Rakyat Di Tengah Pandemi' Jumat (3/9) yang kemudian diikuti Konferensi Nasional tentang 'Peningkatan Gizi dan Nutrisi Masyarakat Di Tengah Pandemi,' Jumat (10/9) lalu.(rls/inilampung)

LIPSUS