Cari Berita

Breaking News

Warga Lamtim dapat Penghargaan Kalpataru 2021

INILAMPUNG
Kamis, 09 September 2021

SUHADA, Peraih Anugerah Kalpataru 2021 (doc/inilampung)

Saya berharapa ada perhatian dari pemerintah daerah untuk masyarakat yang aktif menjaga hutan. Minimal ada tali asih seperti periode lalu


INILAMPUNG.COM - Penghargaan Kalpataru yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan. Suhada, salah satu tokoh asal Lampung yang mendapat penghargaan sebagai pemenang dalam kategori Pembina Lingkungan. 


Penghargaan Kalpataru 2021 itu, diberikan Menteri LHK kepada 10 orang dengan rincian,  4 orang untuk kategori perintis lingkungan, 3 orang penyelamat lingkungan, 1 orang pengabdi lingkungan, dan 2 orang untuk pembina lingkungan. Keputusan Menteri LHK bernomor  SK.476/MenLHK/PSKL/PSL.3/8/2021 dan ditandatangani Menteri LHK, Siti Nurbaya. 



Pada surat yang ditujukan kepada Gubernur Lampung dan ditandatangani oleh Dirjen Kementerian LHK, Dr.Ir.Bambang Supriyanto  menegaskan, penganugrahan Kalpataru 2021 direncanakan bakal digelar pada Kamis, 14 Oktober 2021.


Suhada adalah warga Desa Brajaharjosari, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur. Selain aktif dalam beragam kegiatan terkait Pokdarwis dan sukarelawan penyuluh kehutanan swadaya masyarakat, Suhada juga aktif mengonsolidasikan beragam kegiatan terkait usaha agar terbangun harmoni antara warga dengan gajah. 


Sebagai warga yang tinggal di daerah perbatasan dengan Taman Nasional Waykambas, Suhada sering melihat dan akrab dengan beragam kejadian yang memicu konflik manusia versus gajah. 


Lepasnya gajah liar yang merangsek dan memakan tanaman warga di sejumlah desa penyangga Waykambas, sering menjadi masalah tersendiri. Hal itu memicu Suhada dan sejumlah warga lain, menyiapkan sejumlah edukasi agar konflik manusia gajah bisa diminimalisir. Salah satunya, membantu pihak TNWK menjalankan gajah jinak agar bisa mengendalikan kawanan gajah liar.


Kepada inilampung.com, Suhada bercerita suka duka selama aktif menjadi relawan penyuluh kehutanan. Meski tidak ada anggaran dari pemerintah, jelas dia, hikmah penghargaan seperti Kalpataru 2021 ini merupakan anugerah tersendiri. 


Ke depan dirinya berharap, ada perhatian yang lebih konkrit dari pemerintah. 


“Seingat saya, dulu ada anggaran meski sifatnya tali asih dari Pemda bagi relawan penjaga hutan, tapi periode ini belum ada,” ucap Suhada pada inilampung.com, Kamis, 9 September 2021 malam. 


Suhada yang tercatat sebagai penyuluh kehutanan swadaya masyarakat (PKSM) di Gunungbalak dan TNWK, dirinya berharap setidaknya ada bantuan dari Pemda untuk memudahkan mobilitas menjaga hutan. Yakni, adanya bantuan kendaraan. 


“Pak Gubernur  mendukung sekali, waktu kami diusulkan dapat Kalpataru dan dikumpulkan di Dinas Kehutanan, beliau menyatakan siap mengawal ke Jakarta kalau menang. Tapi karena PPKM, penghargaannya via daring, setidaknya kita bisa tetap berharap. Minimal ada bantuan kendaraan dinas untuk memudahkan penyuluhan ke kawasan hutan,” kata dia. (dre/inilampung)

 


LIPSUS