Sejumlah petugas medis dari RS Bintang Amin ketika memberikan vaksin Covid-19 |
Ada pelajar yang pingsan pasca disuntik vaksin tahap 2.
INILAMPUNG.COM- Di tengah upaya melibatkan banyak pihak untuk mendorong dan mempercepat terbangunnya herd immunity. Selain melibatkan partai politik, lembaga swasta dan ormas, Rumah Sakit (RS) Bintang Amin merupakan lembaga swasta yang banjir order untuk kerja sama di bidang vaksinasi Covid-19.
Selain menyiapkan tiga ribu dosis untuk pelajar, mahasiswa, dan masyarakat, yang bekerja sama bareng Akabri angkatan 1999, RS Bintang Amin juga sudah menjalin kerja sama dengan jajaran pegawai di Pertamina dalam tajuk "Vaksinasi Gotong Royong untuk Perwira (Pekerja) Pertamina".
Bukan hanya itu, RS Bintang Amin juga melalui banyak lembaga di bawah naungan Universitas Malahayati yang juga milik anggota DPR RI, M Khadafi, sudah kerja sama untuk membuat RS darurat atau ekstensi Covid-19 di Asrama Haji, Bandarlampung.
Selain dengan Akabri, Pertamina, vaksin Covid-19 di RS Bintang Amin juga sudah menggelar vaksinasi bareng Kadin, dan OJK.
Sayangnya, Rabu, 20 Oktober 2021 terjadi sedikit insiden ketika para pelajar dari SMA Negeri 7 Bandarlampung, ikut vaksin tahap 2 di RS Bintang Amin. Adalah Putri, pelajar kelas 10 jurusan IPS di SMAN 7 itu, jatuh pingsan.
Pelajar SMAN 7 yang pingsan usai divaksin RSBA/Suara.com |
Vaksin yang diberikan pada para pelajar di Bandarlampung, salah satunya untuk Putri menurut Rektor Universitas Malahayati, Achmad Farich yakni, Sinovac dan Astrazeneca. Dimana terdapat 3 ribu dosis khusus yang bekerja sama dengan Akabri angkatan 1999.
Pingsannya pelajar itu, menurut keterangan pihak sekolah, terjadi setelah disuntik vaksin Covid-19.
Sebelum jatuh pingsan, menurut perwakilan dari Kepala Sekolah SMAN 7 Bandarlampung Kuswanto, Putri sempat duduk ke kursi menunggu temannya. "Yang jelas, kondisi mereka semua sehat. Ini vaksin yang kedua," kata Kuswanto.
Dia menjelaskan, keseluruhan siswa SMAN 7 yang ikut dalam vaksin di RS Bintang Amin itu sebanyak 56 orang dan semuanya telah mengikuti vaksin tahap pertama. "Kalau riwayat penyakit kayaknya tidak ada, mungkin karena belum sarapan atau apa, nanti kita cek. Ini juga langsung ditangani oleh para medis," ujar dia.
Insiden pelajar pingsan itu, belum dipaparkan lebih lanjut apakah akibat vaksin atau sebatas kelelahan yang bersangkutan. Direktus RS Bintang Amin dr.Rahmawati, MPH, hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. (tim/inilampung)