Cari Berita

Breaking News

Begini Cara Naik Bus Damri dari Palembang-Kebumen Tanpa Swab Antigen

INILAMPUNG
Selasa, 02 November 2021

Bus Damri (ist/inilampung)

INILAMPUNG.COM - Jika memperhatikan suasana dan kepadatan lalu lintas, sudah menunjukkan geliat dan normalnya aktifitas warga. 

Moda transportasi publik, terutama darat, mulai padat penumpang. Selain bus yang dikelola swasta, bus Damri yang tetap beroperasi selama pandemi Covid-19 juga selalu penuh penumpang. Terutama rute Palembang-Purworejo. 

Berkat informasi yang didapat redaksi inilampung.com, pasar burung murai yang banyak digemari warga di Sumbagsel, sementara harga di Jawa masih banyak yang murah. Rahmadi (42) menuturkan kisahnya, ia membawa burung murai dari Jakarta. 

Caranya, tidak naik dari pool dan pemberhentian resmi. Melainkan, naik dari restoran atau SPBU yang jadi lokasi dan langganan untuk pemberhentian bus Damri dengan trayek antar kota antar provinsi (AKAP). 

Bukan hanya menyelundupkan beberapa jenis hewan peliharaan yang bebas pemeriksaan karantina dengan cara meletakkan di ruang mesin, tepatnya, bagasi belakang bus Damri yang pintunya sedikit dibuka, pada inilampung.com, Rahmadi juga mengisahkan, dirinya juga bebas pemeriksaan Swab Antigen yang diwajibkan pemerintah untuk semua kendaraan umum. 

"Tapi harga tiketnya sedikit lebih mahal, selisih 50 ribu, kadang lebih Rp.100 ribu," ujar dia. 

Naik dari Kebayoran, jelas dia, kalau dari Jakarta ke Sumatera. Jika dari Palembang sampai Kebumen, bisa naik di SPBU Muba. "Ini jauh lebih murah dibanding naik putus-putus sebab, selain di bus pemeriksaan di kapal juga ketat, beda kalau naik Damri, aman," ucap warga Bayung Lencir itu.

Begitu juga rute dari Lampung ke Jawa. Banyak penumpang menunggu di pintu-pintu tol. 

"Dari Tubabar, saya agak mahal, naik di SPBU Gunung Batin, Rp.450 ribu sampai Purworejo," ujar Sujono, kakek yang selama perjalanan di dalam bus, tak pakai masker, sering bersin dan batuk-batuk.

Sementara, tarif resmi dari pemberhentian Damri, hanya Rp.380 ribu. 

Selain menarik penumpang dari pemberhentian resmi, bus Damri AKAP di Lampung, ada beberapa titik yang penumpang bebas tanpa pemeriksaan Swab Antigen. Salah satunya, rumah makan di dekat pintu tol Kota Baru dan Pintu tol Sidomulyo. 

Di dalam bus juga, kondektur hilir mudik tanpa masker. Penumpang, banyak melakukan percakapan telepon dengan keras. Juga bebas makan. Padahal, bus AC. 

Tempat pemeriksaan swab antigen di pool Damri Rajabasa yang bertarif Rp.85 ribu, nyaris tak pernah laku.

Penuturan beberapa penumpang di bus Puspajaya, Rosalia, dan Putra Remaja yang punya rute AKAP juga banyak yang bebas, tanpa swab antigen. "Hanya ketika naik kapal, beberapa penumpang diminta KTP," jelas Amin (34) yang naik Puspajaya dari Terminal Gombor-Lampung. 

Surat-surat swab dan tes PCR banyak disebut warga, hanya menyulitkan dan membebani masyarakat kelas bawah. Beruntung, di lapangan hampir semua sopir bus baik Damri maupun AKAP swasta, membebaskan aturan itu.

Sementara itu, tanggapan dari GM Damri Cabang Lampung, Ferdik Sakona menegaskan, pihak Damri memperketat protokol kesehatan dan mewajibkan semua pemeriksaan, penumpang wajib menunjukkan hasil negatif Covid-19 berbasis swab antigen. Begitu juga di loket-loket resmi seperti Rosalia, Puspajaya, dan Putra Remaja, kasir akan menanyakan wajib sweb antigen. Meski setelah naik bus, tak ditanya lagi. (*)

LIPSUS